JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, pihaknya bersama Polri masih terus melakukan evakuasi di wilayah terdampak tsunami di sekitar Selat Sunda.
Tak hanya fokus pada evakuasi korban, tim gabungan juga bekerja sama dalam pembersihan rumah-rumah warga yang terkena dampak tsunami.
“Saya lihat di Pantai Anyer dan Tanjung Lesung sudah banyak tim evakuasi dari TNI-Polri, maupun dari komponen lainnya,” kata Hadi melalui keterangan tertulis, Minggu (23/12/2018).
Hingga saat ini, TNI telah menerjunkan 1 Satuan Setingkat Kompi (SSK) Batalyon Mandala Yudha dan 30 personel dari Yonkes 1 Kostrad ke lokasi bencana. Mereka membawa tim medis, truk, ambulans, perlengkapan tenda, hingga obat-obatan.
Baca juga: Mencari Anggota Keluarga yang Hilang karena Tsunami Banten? Bisa Cek Lewat Situs Ini...
Selain itu, Korps Marinir TNI AL dari wilayah Jakarta dan Brigif 4 Marinir Lampung yang tergabung dalam Satgas Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) juga telah menerjunkan 100 personel prajurit yang membawa sejumlah bantuan seperti 5 unit truk, 1 foreider, 1 unit ambulans, 100 unit pelampung, 3 set tenda, 20 set perlengkapan medis dan 15 unit alat komunikasi.
TNI AL juga mengerahkan Kapal Perang RI (KRI) Torani-860 dari Koarmada I dan KAL Sanca-815 dari Lantamal III Jakarta. Masih ada 2 KAL lainnya dari Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Banten.
Saat ini, TNI AL tengah mempersiapkan KRI Teluk Cirebon-543 untuk dikerahkan ke lokasi bencana.
Lenih lanjut, Hadi mengatakan, berdasar peninjauan yang ia lakukan, terpantau sejumlah hotel, rumah-rumah warga, hingga warung-warung di sekitaran pantai rusak karena terdampak tsunami.
Baca juga: Update Tsunami Banten dan Lampung, 281 Meninggal, 1.016 Luka-Luka, dan 57 Hilang
Namun demikian, sepanjang jalan dari Pantai Anyer, Carita, Labuan, hingga Tanjung Lesung, infrastruktur jalan tidak ada yang retak maupun terputus.
“Di sepanjang bibir pantai mulai dari Pantai Anyer memang belum tampak, tapi ketika masuk ke Pantai Carita, memang tampak dari ketinggian, ada beberapa hotel dan tempat wisata yang terkena dampak tsunami, termasuk di Labuan,” ujar Hadi.
“Menuju Tanjung Lesung, sebagian mengalami hal serupa, tampak sekali hotel terdampak tsunami, kiri-kanan rumah-rumah hancur," sambungnya.
Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga Senin (24/12/2018), pukul 07.00 WIB, tercatat 281 orang meninggal dunia, 1.016 orang luka-luka, 57 orang hilang dan 11.687 orang mengungsi.
Kerusakan fisik meliputi 611 unit rumah rusak, 69 unit hotel-vila rusak, 60 warung-toko rusak, dan 420 perahu-kapal rusak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.