JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto menegaskan, hasil investigasi kepolisian soal perusakan alat peraga kampanye Partai Demokrat di Pekanbaru sudah berdasarkan fakta.
Wiranto tak mempermasalahkan respons Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (KPK) yang memiliki pandangan yang berbeda mengenai kasus tersebut.
"Tidak apa-apa, tanggapan dari mana saja ya bebas, silakan saja. Tapi kan apa yang saya sampaikan betul-betul informasi dari Pak Kapolri. Setiap Senin kita kumpul dan laporan yang ada ya seperti itu, apa adanya," kata Wiranto di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (18/12/2018).
Baca juga: SBY Beda Pendapat dengan Wiranto soal Perusakan Atribut Demokrat
Ia menambahkan, hasil investigasi yang sudah disampaikan sama sekali bukan karangan. Sebab, laporan tersebut berasal dari temuan kepolisian yang sudah mengusut perusakan APK Partai Demokrat.
"Itu adalah sumber resmi ya dari Kapolri. Perusakan ini enggak boleh berkembang, makanya saya katakan itu oknum ya, oknum. Artinya, tidak ada perintah, tidak ada perencanaan," papar Wiranto.
Sebagai menteri, lanjutnya, tentu dirinya tidak akan sembarangan dalam melaporkan hasil penyelidikan kepolisian di lapangan. Apalagi, pengusutan kasus ini bertujuan agar tidak terulang lagi di kemudian hari untuk semua partai.
Baca juga: SBY Yakin Jokowi Tak Terlibat Perusakan Atribut Demokrat
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak sependapat dengan Wiranto soal perusakan atribut Partai Demokrat di Pekanbaru.
SBY meyakini, pelaku perusakan baliho dan poster Demokrat yang dipasang di sepanjang jalan utama Kota Pekanbaru itu bukanlah oknum dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) ataupun Partai Demokrat.
"Maaf, saya punya pendapat yg berbeda dgn Pak Wiranto (pemerintah). Perbedaan pendapat ini bukan kejahatan. Ini hak warga negara," kicau SBY di akun twitter @SBYudhoyono, Senin (17/12/2018) malam.
Baca juga: Dituding Terlibat Perusakan Atribut Demokrat, Kapolda Riau Minta Andi Arief Hati-hati
SBY mengatakan, hasil investigasi Partai Demokrat menunjukkan hasil yang berbeda dari pernyataan Wiranto. Informasi dan kesaksian di lapangan yang didapatkan, baik PDI-P maupun Partai Demokrat bukanlah master-mind dan inisiator dari kasus perusakan atribut.