Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Instruksi Dirjen Dukcapil soal Temuan E-KTP di Pondok Kopi

Kompas.com - 10/12/2018, 06:59 WIB
Reza Jurnaliston,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Zudan Arif Fakrulloh menginstruksikan kepada kepala dinas dukcapil seluruh Indonesia untuk mengonsolidasi diri.

Hal itu dikatakan Zudan menanggapi ditemukannya ribuan e-KTP yang tercecer di daerah Pondok Kopi, Jakarta Timur.

Zudan pun memberikan empat arahan kepada dinas dukcapil yang salah satunya adalah mengecek kondisi blangko e-KTP.

“Cek blangko baru, terpakai, rusak, sisanya berapa. Jaga dan amankan,” kata Zudan melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Senin (10/12/2018).

Baca juga: Ribuan E-KTP Tercecer di Pondok Kopi, Warga hingga Staf Dukcapil Diperiksa

Zudan memerintahkan kepada jajarannya untuk segera mendistrubusikan e-KTP yang telah jadi kepada masyarakat.

Lalu, ia juga meminta jajarannya untuk mengecek kondisi e-KTP. Apabila ada yang rusak, segera dipotong dan simpan di tempat aman.

Zudan juga meminta jajarannya untuk mewaspadai adanya pungutan liar (pungli) dan calo.

“Antisipasi agar tidak terjadi lagi,” kata Zudan.

Hari ini, kata Zudan, pihaknya akan memberikan pengarahan kepada staf disdukcapil melalui apel atau rapat.

Hal itu dilakukan untuk mencermati beberapa kejadian yang menyeret atau melibatkan dukcapil, seperti OTT pungli, pemalsuan e-KTP di Pasar Pramuka, penjualan blangko online, serta e-KTP yang dibuang di daerah Pondok Kopi, Jakarta Timur.

Zudan menambahkan, soal penemuan E-KTP yang tercecer di area persawahan daerah Pondok Kopi, Jakarta Timur, pihaknya menyerahkannya ke Polda Metro Jaya.

“Untuk pengusutan kami serahkan ke Polda Metro,” kata Zudan.

Sebelumnya diberitakan, sebuah karung berisi ribuan e-KTP ditemukan berceceran di area persawahan yang berada di Jalan Karya Bakti III, Kelurahan Pondok Kopi, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Baca juga: Anggota Komisi II Minta Kemendagri Audit Temuan E-KTP Tercecer

Ribuan e-KTP tersebut milik warga Kelurahan Pondok Kelapa, Kecamatan Duren Sawit, Jakarta Timur.

Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta Dhany Sukma mengatakan, e-KTP yang ditemukan di Pondok Kopi merupakan cetakan lama.

Dhany tidak menjawab dengan jelas alasan mengapa e-KTP cetakan lama tersebut belum diserahkan ke warga.

Dinas Dukcapil DKI telah meminta bantuan polisi untuk melacak pelaku yang membuang ribuan e-KTP tersebut.

Kompas TV Praktik pembuatan KTP Elektronik palsu terkuak, salah satunya di Pasar Pramuka, Jakarta Pusat dengan berkedok jasa pengetikan. Bagaimana praktik ini berjalan ? kita ikuti penelusuran jurnalis KompasTV Cindy Permadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com