Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapkan Strategi Khusus, Timses Yakin Elektabilitas Prabowo Akan Saingi Jokowi

Kompas.com - 07/12/2018, 14:34 WIB
Kristian Erdianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Direktur Komunikasi dan Media Badan Pemenangan Nasional (BPN) Dhimam Abror yakin elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga dapat mengejar pasangan petahana Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Menurut Dhimam, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf yang masih berada di bawah 60 persen masih bisa terkejar.

Hal itu ia katakan dalam menanggapi hasil survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia Denny JA (LSI).

Berdasarkan hasil survei November 2018, elektabilitas pasangan Jokowi-Ma'ruf berada pada angka 53,2 persen dan Prabowo-Sandiaga sebesar 31,2 persen. Sementara responden yang masih belum menentukan pilihan sebesar 15,6 persen.

Baca juga: BPN: Sisa Masa Kampanye Cukup untuk Sosialisasikan Program Prabowo-Sandi

"Kalau inkumben di bawah 60 persen artinya belum aman dan sangat mungkin kami kejar," ujar Dhiman saat dihubungi Kompas.com, Jumat (7/12/2018).

Dhimam menjelaskan, jika membandingkan hasil survei LSI pada Agustus 2018 atau sebelum masa kampanye, kenaikan elektabilitas Prabowo-Sandiaga lebih tinggi daripada Jokowi-Ma'ruf.

Pada Agustus 2018, LSI mencatat elektabilitas Jokowi-Ma'ruf sebesar 52,2 persen dan Prabowo-Sandiaga 29,5 persen. Sedangkan responden yang belum menentukan pilihan sebanyak 18,3 persen.

Artinya terdapat peningkatan elektabilitas Prabowo-Sandiaga sebesar 1,7 persen, sementara Jokowi-Ma'ruf 1 persen.

"Terus terang perkembangan ini agak mengejutkan karena lebih cepat dari target kami. Kami memprediksi posisi ini akan terjadi pada akhir desember tapi ternyata lebih cepat. Ini tren yang menggembirakan," kata Dhimam.

Dhimam pun menuturkan bahwa pihaknya tengah menyiapkan strategi khusus untuk menaikkan elektabilitas Prabowo-Sandiaga.

Kendati demikian, Dhimam tidak dapat menyebutkan secara detail mengenai strategi tersebut.

Baca juga: Sosialisasikan Program di Daerah, Timses Prabowo Andalkan Relawan

Ia hanya menjelaskan tim pemenangan tetap fokus pada isu-isu di sektor ekonomi terutama menyangkut ketersediaan lapangan kerja, harga-harga kebutuhan pokok, kemiskinan dan kesenjangan.

Kemudian, BPN juga akan menargetkan masyarakat di kawasan pedesaan (rural area) dan memperkuat konsolidasi di segmen pemilih kelas menengah di daerah perkotaan.

Selain itu strategi atau program khusus itu juga disiapkan untuk menyasar kelompok milenial. "Pokoknya dalam program 100 hari ini akan ada kejutan-kejutan," kata Dhimam.

Kompas TV Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, menghadiri peringatan maulid nabi di Majelis Taklim Habib Kwitang.<br /> <br /> Dalam kesempatan tersebut, Prabowo didampingi oleh Komandan Kogasma, Agus Harimurti Yudhoyono.<br /> <br /> Prabowo dan AHY tiba di Masjid Riyadh pukul 16.15 WIB.<br /> <br /> Selain peringatan maulid nabi, acara ini juga sebagai peringatan haul Habib Ali Bin Abdurrahman Al-Habsyi.<br /> <br /> Dalam acara peringatan maulid nabi ini, Prabowo Subianto tidak memberikan kata sambutan.<br /> <br /> Begitu juga dengan Agus Harimurti Yudhoyono yang tidak memberikan kata sambutan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com