Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Natal dan Tahun Baru 2019, PT KAI Siapkan 48 KA Tambahan

Kompas.com - 07/12/2018, 11:42 WIB
Retia Kartika Dewi,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dalam mengantisipasi membeludaknya animo masyarakat menjelang libur Natal dan Tahun Baru 2019, PT Kereta Api Indonesia (Persero) memberlakukan masa angkutan selama 18 hari, mulai 20 Desember 2018-6 Januari 2019.

Adapun, dalam masa angkutan ini PT KAI (Persero) juga menyiapkan sebanyak 346 perjalanan KA reguler dan 48 perjalanan KA tambahan.

Kepala Humas PT KAI (Persero) Agus Komarudin mengungkapkan, jumlah masa angkutan untuk tahun ini meningkat 5 persen dibandingkan 2017.

Selain itu, dalam 48 perjalanan tambahan dari 24 nama kereta tambahan, KAI menyediakan sebanyak 27.560 kursi per hari.

"Nama-nama KA tersebut sebagian besar mulai beroperasi pada 20 Desember 2018 - 7 Januari 2019. Namun, untuk KA Brantas tambahan dan KA Mataram Premium operasionalnya akan dimulai pada 13 Desember 2018," ujar Agus saat dihubungi Kompas.com, Jumat (7/12/2018).

Berikut daftar KA tambahan dan jadwal keberangkatannya:

Jadwal keberangkatan 48 KA tambahan yang beroperasi mulai pada 20 Desember 2018-7 Januari 2019.PT Kereta Api Indonesia (Persero) Jadwal keberangkatan 48 KA tambahan yang beroperasi mulai pada 20 Desember 2018-7 Januari 2019.

jadwal keberangkatan 48 KA tambahan yang beroperasi mulai pada 20 Desember 2018-7 Januari 2019.PT Kereta Api Indonesia (Persero) jadwal keberangkatan 48 KA tambahan yang beroperasi mulai pada 20 Desember 2018-7 Januari 2019.

 jadwal keberangkatan 48 KA tambahan yang beroperasi mulai pada 20 Desember 2018-7 Januari 2019.PT Kereta Api Indonesia (Persero) jadwal keberangkatan 48 KA tambahan yang beroperasi mulai pada 20 Desember 2018-7 Januari 2019.

Sementara, hingga 3 Desember 2018, jumlah kursi di KA tambahan masih tersedia sebanyak 75 persen, sedangkan untuk KA reguler masih tersedia 61 persen kursi.

Selain itu, pada masa angkutan jelang Natal dan Tahun Baru 2019 ini, ada juga kursi yang tersedia di layanan first class atau kelas luxury yang disediakan KAI, yakni pada KA Argo Bromo Anggrek sebanyak 1.296 kursi, dan kelas priority pada KA Argo Parahyangan sebanyak 4.320 kursi.

Baca juga: PT KAI Terjunkan Ribuan Petugas di 305 titik Jalur Rawan Jalur

Untuk ketersediaan kursi, kursi kelas luxury masih tersedia sebanyak 72 persen, dan kelas priority sebanyak 45 persen.

Menurut Agus, selama masa angkutan 18 hari nanti, diperkirakan jumlah penumpang meningkat sebanyak 4 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

"Pemesanan tiket KA tambahan bisa dipesan di beberapa gerai penjualan resmi KAI, seperti aplikasi KAI Access, situs kai.id, contact center 121/ (021) 121, loket, dan channel eksternal yang telah bekerja sama dengan KAI," ujar Agus.

Di samping itu, loket reservasi stasiun melayani pemesanan mulaipukul 09.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.

PT KAI Terjunkan Ribuan Petugas di 305 titik Jalur Rawan Jalur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Nasional
KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

Nasional
Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com