Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Menko PMK Pastikan Pembangunan Rumah Korban Gempa Berjalan Lancar

Kompas.com - 21/11/2018, 08:00 WIB
Auzi Amazia Domasti,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

SUMBAWA BARAT, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani meninjau pembangunan Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) dan Rumah Instan Konvensional (Riko) di Sumbawa Barat, Selasa (20/11/18).

Ia melihat beberapa rumah yang masih dibangun dan berdialog dengan fasilitator dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait perkembangan dan kendala yang terjadi.

Puan mengingatkan kembali bila klaim pembangunan Risha dan Riko perlu dengan Surat Keputusan (SK) dari Pemerintah Daerah setempat agar dana dapat cair dan proses pembangunan bisa berlanjut.

Selain itu, penerimaan dan pengelolaan dana juga baru bisa dilakukan selama ada Kelompok Masyarakat (Pokmas). Dana tahap pertama yang diterima untuk pembangunan mencapai Rp 25 juta.

“Pokmas inilah yang penting karena sudah menjadi kesepakatan dan akan bergantung dari jumlah masyarakat yang terdampak gempa berapa orang,” jelas Puan.

Selain itu, Puan juga diberi tahu kendala materil yang sempat terjadi untuk pembangunan rumah.

“Tidak dianjurkan model Rumah Instan Kayu (Rika) karena kayu di NTB tidak mencukupi,” tambahnya.

Menko PMK Puan Maharani meninjau pembangunan rumah tahan gempa di Sumbawa Barat, Selasa (19/11/18).KOMPAS.com/Auzi Menko PMK Puan Maharani meninjau pembangunan rumah tahan gempa di Sumbawa Barat, Selasa (19/11/18).
Kementerian Menko PMK turut menargetkan kalau pembangunan rumah rusak berat akibat gempa dapat dimulai Maret 2019. 

Sementara itu, untuk pemulihan dampak gempa secara keseluruhan diharapkan sudah dapat pulih dalam waktu dua tahun. Perekonomian pun sudah berjalan normal kembali dalam kurun waktu tersebut.

Puan menambahkan pula kalau Pemda dan masyarakat harus dapat  memastikan kerusakan didata dengan baik agar bantuan yang diberikan sesuai dengan tingkat kerusakannya.

“Untuk itulah pentingnya gotong royong, antara kelompok masyarakat (Pokmas) dan pemerintah untuk mengeluarkan SK-nya agar segala hambatan dapat diatasi,” ujar Puan.

Sebelumnya, Menko PMK Puan Maharani secara simbolis menyerahkan kunci rumah hunian korban gempa di Kecamatan Poto Tano, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia turut masuk dan meninjau rumah tersebut bersama pemilik rumah yang menjadi penerima bantuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com