Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Kemenangan Prabowo, Relawan Rela Rogoh Kocek Pribadi untuk Kampanye

Kompas.com - 20/11/2018, 18:21 WIB
Christoforus Ristianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Roemah Djoeang Tino Rahardian menyatakan relawan-relawan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Salihuddin Uno merupakan relawan militan.

"Satu kunci kemenangan kita adalah dengan semua simpul relawan membangun rasa solidaritas dan gotong royong. Relawan kita mau beli kaos, mencetak spanduk sendiri, kemudian dipasang di rumah sendiri-sendiri. Artinya, kita relawan militan," kata Tino saat menghadiri pertemuan dengan kawan Padi (Prabowo-Sandi) di Roemah Djoeang, Jakarta, Selasa (20/11/2018).

Menurut Tino, dengan sikap militan para relawan Prabowo-Sandi, mereka tidak akan mudah menerima politik uang yang bisa mempengaruhi mereka dalam berganti pilihan politik.

"Dengan segala macam alat, kita yakin bisa menang. Kita relawan enggak bisa dibeli atau disogok," ungkapnya kemudian.

Baca juga: Akui Dana Kampanye Menipis, Sandiaga Yakin Hal Itu Tidak Menjadi Kendala

Lebih jauh, lanjut Tino, sikap militan itu tidak ada di relawan pendukung Pasangan Calon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Dirinya pun meragukan relawan Jokowi-Ma'ruf untuk mau mengeluarkan biaya sendiri untuk berkampanye.

Namun, di sisi lain, Tino juga mengajak relawan Padi untuk menjadi relawan profesional. Hal itu bisa dilakukan dengan peran yang bisa diambil relawan.

"Ada empat peran relawan Prabowo-Sandi, ada simpatisan, koordinator TPS, RW, dan kelurahan," imbuhnya.

Dengan demikian, seperti diungkapkan Tino, relawan diminta untuk berjuang di daerah masing-masing. Minimal harus menjaga kemenangan di TPS-nya masing-masing.

"Rekrutlah relawan masing-masing di daerah tempat tinggal. Kita membentuk komunitas relawan, kemudian kita kawal bareng-bareng," ujar Tino.

Tino menyebutkan, hingga berita ini ditulis, Roemah Djoeang telah memiliki 13. 843 relawan, namun itu untuk di wilayah Jakarta saja. Ia belum bisa memastikan berapa banyak jumlah relawan secara nasional.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com