Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Ini Pasar ke-200 yang Saya Kunjungi dalam Satu Tahun Terakhir

Kompas.com - 08/11/2018, 20:07 WIB
Jessi Carina,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno, menceritakan pengalamannya blusukan ke Pasar Anyar, Kota Bogor, tadi pagi. Sandiaga mengatakan, pasar itu merupakan pasar ke-200 yang dia kunjungi dalam satu tahun terakhir.

"Tadi (pagi) ke Pasar Anyar di Kota Bogor yang sudah lebih dari 130 tahun jadi sentra ekonomi rakyat Bogor dan dekat sekali dengan Istana. Saya kelililing bertemu dengan beberapa pedagang dan ini pasar ke 200 yang saya kunjungi dalam 1 tahun terakhir ini," ujar Sandiaga di kawasan Tanjung Barat, Kamis (8/11/2018).

Dia pun mengevaluasi hasil kunjungannya selama ini. Sandiaga mengaku memiliki data bahwa pertumbuhan pasar tradisional melambat, sementara pasar modern menguat. Salah satu alasannya adalah karena bangunannya yang sudah tua dan perlu direnovasi.

Baca juga: Sandiaga: Saya Tak Mau Berdebat dengan Pak Presiden soal Harga di Pasar

Selain memperbaiki infrastruktur, Sandiaga mengatakan hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan pasar tradisional adalah bersinergi dengan pasar modern.

"Sehingga jangan saling mengambil pangsa pasar," kata dia.

Sandiaga mengatakan, dia akan memperhatikan manajemen pasar jika menang dalam Pilpres 2019 ini. Menurut dia, hal ini tidak kalah penting dari pembangunan infrastruktur pasar.

"Jadi bukan hanya fisik tapi sistem perpasarannya juga, penantaannya, agar (pedagang) bisa naik kelas dan harga stabil," kata Sandiaga.

Baca juga: Pemerintah Siapkan Rumah DP 0 Persen untuk ASN, Ini Kata Sandiaga

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com