Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jaksa Korban Lion Air JT 610 Bakal Dapat Kenaikan Pangkat

Kompas.com - 02/11/2018, 15:09 WIB
Reza Jurnaliston,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Jaksa Agung Muhammad Prasetyo mengatakan, tiga jaksa dan seorang staf tata usaha kejaksaan yang menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 akan mendapat kenaikan pangkat.

Mereka adalah Jaksa koordinator pada Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung Andri Wiranofa; Kasi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Pangkalpinang Dody Junaedi.

Lalu, Jaksa Fungsional Kejaksaan Negeri Bangka Selatan Shandy Johan Ramadhan; staf Tata Usaha Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung dan Sastiarta.

"Kita juga akan memberikan kenaikan pangkat Anumerta kepada meraka, karena kan meraka berangkat ke Pangkal Pinang sedang bertugas,” ujar Jaksa Agung Muhammad Prasetyo di Kantor Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (2/11/2018).

Baca juga: 4 Jaksa Jadi Korban Lion Air JT 610, Karangan Bunga Datang dari Jaksa Agung hingga Antasari Azhar

Prasetyo mengatakan, kejaksaan juga akan membantu keluarga korban yang ditinggalkan. 

“Kalau ada hal-hal yang memang memerlukan bantuan dari kita, tentunya jangan segan-segan untuk menyampaikan kepada kita, karena itu sudah jadi tanggungjawab kita," kata dia.

Dalam kesempatan itu, Prasetyo juga menyampaikan bela sungkawa kepada jajarannya yang menjadi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.

“Sekarang kita berpikir tentang anak-anak yang ditinggalkan. Mereka itu sudah meninggalkan beberapa orang anak kecil-kecil bahkan Andri Wiranofa malah bersama isterinya (menjadi korban), anaknya ada dua orang perempuan kecil-kecil,” kata Prasetyo.

“Sementara Dody, anaknya ada tiga perempuan, laki-laki, perempuan dan yang satu lagi Sandy (Jaksa Fungsional Kejaksaan Negeri Bangka Selatan Shandy Johan Ramadhan) itu masih satu setengah bulan. Itu menjadi perhatian kita,” sambung dia.

Baca juga: Basarnas Serahkan Temuan Serpihan Pesawat Lion Air JT 610 kepada KNKT

Prasetyo mengatakan, para jaksa korban Lion Air adalah jaksa muda yang penuh dedikasi dan punya integrasi tinggi.

Diberitakan sebelumnya, pesawat Lion Air bernomor registrasi PK-LPQ dengan rute JT 610 Jakarta-Pangkal Pinang jatuh di Perairan Karawang, Jawa Barat pada Senin (29/10/2018) pagi.

Pesawat itu jatuh tak lama setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta di Cengkareng, Tangerang, Banten. Sedianya, pesawat itu mendarat di Pangkal Pinang pukul 07.20 WIB.

Pesawat yang baru beroperasi pada 15 Agustus 2018 itu diketahui membawa 189 orang, yang terdiri dari 178 penumpang dewasa, 1 orang anak, 2 bayi, dan 8 awak pesawat.

Kompas TV Komite Nasional Keselamatan Transportasi memastikan bahwa bagian dari kotak hitam yang ditemukan Kamis (1/11) siang adalah Flight Data Recorder atau perekam data penerbangan. Saat ini, bagian kotak hitam ini tengah diproses oleh tim KNKT di laboratorium untuk bisa mengunduh data yang tersimpan di dalamnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com