JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 101 prajurit TNI dari Divisi Infanteri 1 Kostrad (Divif-1/Kostrad) yang dipimpin Mayor Ckm Nanang Setiaerwan selesai melaksanakan tugas dan ditarik dari Kota Palu, Kabupaten Donggala dan Kabupaten Sigi, di Sulawesi Tengah.
Selama lebih kurang satu bulan terakhir, 101 prajurit TNI yang tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) tersebut melakukan penanggulangan bencana gempa bumi, tsunami dan likuefaksi di Sulawesi Tengah.
"Tugas ini adalah tugas mulia untuk memulihkan situasi pasca terjadi bencana. Atas nama Kogasgabpad, saya mengucapkan terima kasih, pengalaman ini adalah pengalaman yang sangat berharga,” ujar Panglima Kogasgabpad Mayjen TNI Tri Soewandono dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (2/11/2018).
Menurut Tri, prajurit TNI dari Divif-1/Kostrad telah melaksanakan tugasnya dengan baik. Namun, dia meminta agar pelaksanaan bantuan selama ini dievaluasi, sehingga selalu siap apabila mendapatkan perintah untuk melaksanakan tugas bantuan bagi korban bencana alam lain.
Baca juga: Akibat Bencana, Inflasi Palu Tertinggi se-Indonesia
Tri menyampaikan terima kasih kepada prajurit TNI yang telah melaksanakan tugas dengan baik dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana.
Selama bertugas, prajurit TNI melakukan berbagai hal, mulai dari evakuasi, pemberian pertolongan kesehatan, mendirikan tenda-tenda pengungsian, sarana MCK, pelayanan dapur umum, hingga pelaksanaan trauma healing.
“Semuanya dikerjakan dengan rasa senang, tulus dan ikhlas. Semua yang dikerjakan prajurit adalah pengabdian kepada masyarakat, dan profesionalisme TNI untuk rakyat,” kata Tri.