Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin : 2024 Tidak Ada Lagi Konflik Ideologi di Indonesia

Kompas.com - 28/10/2018, 16:18 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com -- Calon wakil presiden nomor urut 1 Ma'ruf Amin mengatakan, ia dan Jokowi tidak hanya akan fokus memulihkan ekonomi dan pembangunan sumber daya manusia apabila terpilih pada Pilpres 2019 mendatang.

Jokowi-Ma'ruf juga akan mendorong agar tidak ada lagi konflik ideologi di Indonesia pada masa mendatang.

"Kami nyatakan di mana-mana selain menguatkan upaya memulihkan ekonomi, memulihkan sumber daya manusia, kita juga harus menghilangkan hal yang mengganggu proyek kita untuk menguatkan runway, apa itu? Yaitu konflik ideologi, sehingga 2024 tidak ada lagi konflik ideologi di Indonesia. Indonesia harus utuh, harus satu," ujar Ma'ruf saat berpidato di penutupan Rakernas Tim Kampanye Nasional (TKN) di Hotel Empire Palace, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (28/10/2018).

Baca juga: Erick Tohir: Sudah Ada 700 Relawan Jokowi-Maruf Amin yang Terdaftar

Ma'ruf menegaskan kembali bahwa Indonesia adalah negara kesepakatan. Mulai dari lima sila Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika adalah kesepakatan para pendiri bangsa. Oleh sebab itu, apapun yang tidak sesuai dengan kesepakatan otomatis akan tertolak di Indonesia.

Salah satu yang tak sesuai dengan kesepakatan tersebut, lanjut Ma'ruf, yakni sistem negara khilafah.

"Ketika saya ditanya, khilafah itu bagaimana Kiai? Islami juga atau tidak? Islam juga. Tapi yang Islami itu bukan hanya khilafah saja. Kerajaan Islami, ada Saudi Arabia. Keamiran Islami ada Kuwait. Republik juga Islami, Republik Indonesia. Kemudian juga Mesir beda. Islami juga," ujar Ma'ruf.

"Lalu ditanya lagi, kenapa khilafah ditolak di Indonesia? Saya bilang khilafah bukan ditolak, tapi tertolak secara otomatis. Kenapa tertolak? Karena menyalahi kesepakatan. Semua saja yang tidak sesuai kesepakatan, harus ditolak di Indonesia," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com