Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Timses Jokowi-Ma'ruf Gaet Suara Perempuan melalui "Perempuan Keren"

Kompas.com - 22/10/2018, 19:48 WIB
Devina Halim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Direktorat Pemenangan Perempuan Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma’ruf Amin, Nurul Arifin, mengatakan deklarasi "Perempuan Keren" merupakan langkah awal untuk menggaet suara perempuan.

"Perempuan Keren" merupakan akronim dari perempuan yang keren, energik, relijius, dan nasionalis.

Kegiatan serupa akan dilakukan bahkan hingga ke tingkat desa.

"Ada beberapa strategi untuk menggaet suara perempuan itu. Jadi, kami dari pusat ini akan turun ke provinsi sampai ke bawah. Kegiatan kami nantinya akan bergulir sampai ketingkat desa," ujar Nurul ketika ditemui di Cilandak Town Square, Jakarta Selatan, Senin (22/10/2018).

Ia mengatakan, ada dua alasan mengapa suara perempuan dianggap penting.

Pertama, secara psikologis, perempuan memiliki karakter yang loyal. Oleh sebab itu, Nurul berharap perempuan yang telah mendukung pasangan nomor urut 01 tersebut tidak "pindah ke lain hati".

"Kalau perempuan ini dalam psikologi massanya mereka ini adalah para pemilih yang loyal dan setia kemudian konsisten," kata Nurul.

"Nah ini yang kita inginkan karena kalau perempuan itu sudah satu, ya satu, dia enggak mau ke lain tempat," lanjut dia.

Alasan kedua, jumlah pemilih yang sangat besar. Menurut data Daftar Pemilih Tetap Hasil Perbaikan (DPTHP) Jilid I milik Komisi Pemilihan Umum (KPU), pemilih perempuan berjumlah 92.602.853 orang.

Sementara itu, pemilih laki-laki berjumlah 92.481.776 orang dari total 185.084.629 pemilih dalam negeri.

Nurul menilai jumlah tersebut merupakan suara potensial untuk digaet pada Pemilu 2019.

Oleh karena itu, TKN Jokowi-Ma'ruf mempersiapkan berbagai program, misalnya terkait sektor ekonomi, pendidikan, dan kesehatan, yang akan dibawa ke daerah demi meraup suara perempuan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Khofifah-Emil Dardak Datangi Rumah Airlangga, Klaim Sudah Didukung Golkar Maju Pilkada Jatim

Nasional
Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Kemenag Ingatkan Jemaah Haji Dilarang Bentangkan Spanduk dan Bendera di Arab Saudi

Nasional
Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Imigrasi Tangkap DPO Penyelundupan Manusia, Kerjasama dengan Istri Pelaku

Nasional
Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Canangkan Gerakan Literasi Desa, Wapres Ingin SDM Indonesia Unggul

Nasional
DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

DPR Sentil Kemendikbud yang Bilang Pendidikan Tinggi Tidak Wajib: Orang Miskin Dilarang Kuliah? Prihatin

Nasional
Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Respons Istana Soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P: Presiden Selalu Menghormati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

GASPOL! Hari Ini: Prabowo Ajak PKS atau PDI-P ke Dalam Koalisi?

Nasional
Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Ngabalin: Revisi UU Kementerian Negara untuk Kebutuhan Masyarakat, Paten Itu Barang...

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Golkar: Baleg Mewakili Partai-partai

Nasional
Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Soal RUU Penyiaran, KIP: UU Pers Bilang Wartawan Tak Boleh Dihalangi

Nasional
Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Temui Gubernur Jenderal Australia David Hurley, Prabowo Kenang Masa Jadi Kadet

Nasional
Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Jemaah Haji Bersiap Menuju Makkah, Ketua PPIH Arab Saudi Pastikan Hak Jemaah Terpenuhi

Nasional
Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Soal RUU Penyiaran, Setara Institute: DPR dan Pemerintah Harus Perluas Partisipasi Publik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com