Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita JK soal Mobil Tua Polisi pada Awal 2000-an

Kompas.com - 15/10/2018, 15:34 WIB
Yoga Sukmana,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menceritakan pengalamannya mengupayakan peremajaan mobil-mobil dinas kepolisian pada awal 2000-an.

Saat itu, Kalla melihat mobil-mobil dinas kepolisian sudah sangat tua, sehingga dibutuhkan  peremajaan agar tugas-tugas polisi bisa berjalan lebih baik.

"Saya ingat pada 2002 saya pernah jadi Menko Kesra, saya bicara dengan polisi. Gimana ini keamanan kok pencurian banyak," ujarnya saat membuka acara seminar di PTIK, Jakarta, Senin (15/10/2018).

"Iya, Pak. mobil polisi kijang tua, bagaimana bisa mengejar penjahat kalau mobil penjahat lebih baik dari polisi?" lanjut Kalla menirukan kata-kata polisi tersebut.

Akhirnya, saat itu, Kalla mengundang semua agen penjualan mobil mulai dari Toyota hingga Mistubishi. Kalla mengajak mereka untuk bicara bisnis di tengah kondisi saat itu.

Kalla bertanya kepada semua agen penjualan mobil itu, apakah mereka mau angka penjualannya naik atau tidak. Jawabannya, tentu saja "Mau".

Kalla mengatakan, pemerintah akan membeli mobil dari para agen, tetapi ia meminta harganya didiskon setengah harga. Setelah bicara, akhirnya para agen setuju.

"Kalau mau naik penjualan, saya mau beli mobil 5.000 (unit) tapI harga setengah. Kenapa? Karena sangat dibutuhkan polisi," ujar Kalla.

"Dengan adanya mobil polisi yang lebih bagus, tidak mogok, bisa mengejar perampok, negara aman, Anda bisa jualan mobil dengan baik," sambung Kalla disambut tepuk tangan peserta seminar.

Jadi, kata Kalla, peremajaan mobil dinas di kepolisian pada awal 2000-an merupakan mobil yang dibeli dengan setengah harga.

Namun, Wapres menekankan, cerita mobil tua polisi itu bukan inti dari ceritanya. Hal terpenting, kepolisian harus menjaga situasi dan kondisi tetap aman.

Dengan kondisi keamanan yang baik, maka kondisi ekonomi juga akan berjalan baik. Tak ada kekhawatiran pengusaha untuk berbisnis.

.

.

.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com