Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMRC: Peluang Menang Jokowi di 2019 Lebih Besar dari SBY pada 2009

Kompas.com - 07/10/2018, 17:32 WIB
Yoga Sukmana,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saiful Mujani  Research Consulting (SMRC) mencoba membandingkan elektabilitas Joko Widodo jelang Pilpres 2019 dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) jelang Pilpres 2009.

Perbandingan ini dibuat karena keduanya memiliki kesamaan. Saat ini Jokowi merupakan capres petahan Pilpres 2019, sementara SBY pada Pilpres 2009 juga menjadi capres petahana.

"Kalau kita proyeksikan ke depan, maka tampaknya peluang Jokowi memenangkan Pilpres lebih baik dari SBY pada 2009. Nyatanya SBY saja menang saat itu," ujar Direktur Eksekutif Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) Djayadi Hanan di Kantor SMRC, Jakarta, Minggu (7/10/2018).

SMRC membandingkan Jokowi dan SBY dengan berbagai simulasi. Pada simulasi top of mind, elektabilitas Jokowi pada September 2018 sebesar 47,4 persen. Sementara SBY pada September 2008, elektabilitasnya hanya 28,7 persen.

Baca juga: Survei SMRC: 73,4 Persen Responden Puas Kinerja Jokowi, 71,4 Yakin dengan Kepemimpinannya

Pada simulasi elektabilitas berdasarkan pertanyaan semi terbuka atau dengan daftar nama capres, elektabilitas Jokowi 51,6 persen pada September 2018.

Semantara itu sepuluh tahun lalu, elektabilitas SBY dengan simulasi yang sama hanya 30,7 persen.

Pada simulasi dua nama capres, elektabilitas Jokowi mencapai 60,2 persen pada September 2018. Sementara SBY 48,6 persen pada September 2008.

"Jadi sebagai petahana, elektabilitas Jokowi jelang Pilpres 2019 ada kecenderungan lebih baik dari SBY jelang Pilpres 2009 lalu," kata Djayadi.

Dengan logika seperti itu, ucapnya, peluang Jokowi menang di Pilpres 2019 terbuka lebar. Sebab, SBY dengan modal elektabilitas yang tak ditinggal Jokowi bisa menang di Pilpres 2009 silam.

Meski begitu, Djayadi mengatakan, segala kemungkinan masih bisa terjadi mengingat masih ada waktu enam setengah bulan sebelum Pilpres 2019.

Berbagai faktor yang bisa membuat Jokowi tergelincir diantaranya ada kondisi ekonomi yang berimbas negatif ke masyarakat dan kondisi politik yang ekstrim yang membuat kepuasan publik menurun drastis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com