Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Tentara PETA Diresmikan, Cikal Bakal TNI

Kompas.com - 03/10/2018, 11:12 WIB
Aswab Nanda Pratama,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 75 tahun yang lalu tepatnya pada 3 Oktober 1942, Pembela Tanah Air atau PETA didirikan. PETA merupakan tentara sukarelawan (kesatuan militer) buatan Jepang di Indonesia yang bertugas membantu tentara Jepang dalam peperangan.

PETA memiliki peran penting dalam menjaga kemerdekaan Indonesia dan juga perang kemerdekaan. Ketika Belanda dan Sekutu mencoba datang kembali ke Indonesia, tentara PETA mempunyai peran penting.

PETA merupakan salah satu bagian dari cikal bakal berdirinya Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Inisiatif orang Indonesia

Berdirinya PETA berawal dari inisiatif orang Indonesia, yang bernama R Gatot Mangkupraja yang merupakan seorang pimpinan nasionalis.

Dalam buku Kaigun, Angkatan Laut Jepang, Penentu Krisis Proklamasi (2007) karya Suhartono W Pranoto, Gatot menuliskan surat kepada Gunseikan di Jawa untuk membentuk tentara. Surat itu ditulis pada September 1943.

Namun, terdapat pendapat lain yang menjelaskan bahwa terbentuknya PETA berasal dari golongan ulama yang menginginkan kelompok untuk mempertahankan Pulau Jawa. Hasilnya, bendera PETA terdapat lambang matahari terbit dan lambang bulan sabit serta bintang.

Pemuda Indonesia kemudian bergabung dalam satuan ini. Markasnya berada di Bogor, Jawa Barat. Peran utama dalam pembentukannya tertuju pada membela Indonesia dari serangan blok Sekutu.

Mereka dilatih dan diajari tentang pendidikan militer oleh tentara Jepang. Sampai pada akhirnya, terbentuk 66 batalion di Jawa, tiga batalion di Bali dan sekitar 20.000 personel di Sumatera untuk mengamankan daerahnya.

Dalam kesatuan PETA juga dikenal dengan sistem kepangkatan. Daidanco sebagai komandan batalion yang berisi pejabat atau pemuka agama dan abdi negara. Cudanco yang berada di bawahnya yang biasanya memimpin sebuah kompi.

Urutan di bawahnya Shodanco yang menjadi pemimpin peleton, Budanco yang bertugas memimpin regu, dan yang paling bawah adalah Giyuhei sebagai prajurit.

Semua anggota PETA mempunyai motivasi yang sama untuk mempertahankan Tanah Air dari kolonialisme barat. Namun, tentara PETA sering berhadapan dengan pekerjaan romusha.

Mereka mengawasi pekerjaan romusha yang notabene dilakukan oleh bangsa Indonesia. Bahkan, ada yang merupakan bagian dari sanak famili.

Pasca-Indonesia Merdeka

Hal yang perlu kita ingat, tak semua tentara PETA pro terhadap Jepang. Hal ini dibuktikan pada pemberontakan PETA di Blitar pada 14 Februari 1945 yang menyebabkan pemimpinnya Soepriyadi tertangkap dan tak diketahui keberadaanya.

Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaanya, Tentara Kekasisaran Jepang memerintahkan untuk segera membubarkan PETA. Pembubaran PETA terjadi setelah Panglima Tentara ke-16 di Jawa, Letnan Jenderal Nagano Yuichito mengucapkan perpisahan pada anggota kesatuan PETA.

Walaupun secara organisasi telah bubar, tentara PETA masih membantu dalam perang kemerdekaan ketika Belanda mencoba menduduki Indonesia.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com