JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional pasangan capres-cawapres nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni mengatakan, para politisi sebaiknya menghentikan aktivitas politiknya saat pemberlakukan tanggap darurat di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah.
Menurut Toni, sapaannya, di momen bencana seperti saat ini sudah semestinya para kandidat capres dan cawapres bersinergi membantu korban yang terdampak.
Baca juga: Penyaluran Bantuan ke Palu dan Donggala Hadapi Sejumlah Kendala, Apa Saja?
"Sekali lagi, ini tidak saatnya berpolitik, tapi bersama-sama membantu saudara kita yang ada di Palu dan Donggala di sana," kata Toni yang juga Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini, di Posko Cemara, Menteng, Jakarta, Senin (1/10/2018).
Ia menambahkan, di masa tanggap darurat bencana sebaiknya masing-masing kandidat capres meninggalkan sejenak kompetisi Pilpres.
Di sisi lain, Toni mengapresiasi pujian Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ihwal penanganan bencana di bawah komando Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Lebih dari 1.700 Rumah di Palu Rusak Parah akibat Gempa
Toni menilai hal itu merupakan itikad baik dari SBY meskipun saat ini partainya mengusung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Kami tentu mengapresiasi juga pujian ini karena ini contoh oposisi yang baik dimana tidak hanya asbun asal bicara dan tidak hanya menyalahkan pemerintah tanpa data," kata Toni.
"Dan sesungguhnya seperti yang saya katakan tadi, Pak Jokowi siang malam berfikir memikirkan rakyatnya," lanjut dia.