Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 7 Mobil Dapur Umum Kemensos yang Dikerahkan di Sulteng, Ini Lokasinya

Kompas.com - 01/10/2018, 14:20 WIB
Reza Jurnaliston,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Kemensos RI Hartono Laras menuturkan Kementerian Sosial RI mengerahkan tujuh unit mobil dapur umum bagi para pengungsi di Sulawesi Tengah. Enam dapur umum telah didirikan dan satu dapur umum sedang dikirim ke Sigi, Sulawesi Tengah. 

“Kemensos ada 6 dan ditambah lagi hari ini kita upayakan dikirim satu unit ke Sigli dari Sulawesi Selatan,” kata Hartono di Kantor Kemensos RI, Jakarta, Senin (1/10/2018).

Seluruh dapur umum itu didirikan di sejumlah titik seperti:

1. Rumah jabatan Gubernur Sulawesi Tengah
2. Di depan kantor Wali Kota Palu, Desa Siranindi
3. Desa Kawanua
4. Desa Laswani
5. Kantor Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah
6. Perumahan Balaroa, Palu. 
7. Sigi

Hartono menuturkan, satu unit mobil dapur umum mampu menyediakan 6.000 nasi bungkus per harinya.

Kemensos, kata Hartono, akan berupaya sekuat tenaga untuk menyediakan bantuan logistik untuk para pengungsi yang terkena dampak bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah.

Baca juga: Kronologi Kepanikan Narapidana di Palu dan Donggala, Air Tanah Merembes hingga Pembakaran

“Kita upayakan all out mengirim barang-barang kita yang ada di gudang Makasar kemudian juga di Bekasi melalui Halim (Bandar Udara Halim Perdanakusuma) saat ini menunggu penerbangan dan siap insya allah siang,” kata Hartono.

Hartono menekankan, kebutuhan mendesak yang diperlukan masyarakat yang terdampak bencana gempa dan tsunami, baik di Kabupaten Donggala dan Kota Palu, Sulawesi Tengah adalah kebutuhan makanan dan juga evakuasi para korban.

“Kebutuhan orang dalam kondisi apapun tidak boleh tidak makan harus makan. Kebutuhan sangat diperlukan bahan-bahan makanan dan kemudian tempat pengungsian,” kata Hartono.

Jenasah korban gempa bumi di Rumah Sakit Anata Pura, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). Gempa bermagnitudo 7,4 yang mengguncang Donggala dan Palu mengakibatkan ribuan bangunan rusak dan sedikitnya 420 orang meninggal dunia.KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO Jenasah korban gempa bumi di Rumah Sakit Anata Pura, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Minggu (30/9/2018). Gempa bermagnitudo 7,4 yang mengguncang Donggala dan Palu mengakibatkan ribuan bangunan rusak dan sedikitnya 420 orang meninggal dunia.

Selain itu, kata Hartono, juga masih diperlukan pula tenda, terpal, selimut, makanan bayi, dan anak, alat berat, tim SAR, hingga perbaikan listrik dan jalur komunikasi.

Diketahui, hempa berkekuatan magnitudo 7,4 yang mengguncang wilayah Donggala, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9/2018) petang, juga menyebabkan tsunami. Menurut data BMKG, tsunami itu terjadi setidaknya di tiga wilayah, yaitu Palu, Donggala, dan Mamuju.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PKS: Masalah Judi Online Sudah Kami Teriakkan Sejak 3 Tahun Lalu

PKS: Masalah Judi Online Sudah Kami Teriakkan Sejak 3 Tahun Lalu

Nasional
Dompet Dhuafa Banten Adakan Program Budi Daya Udang Vaname, Petambak Merasa Terbantu

Dompet Dhuafa Banten Adakan Program Budi Daya Udang Vaname, Petambak Merasa Terbantu

Nasional
“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

“Care Visit to Banten”, Bentuk Transparansi Dompet Dhuafa dan Interaksi Langsung dengan Donatur

Nasional
Perang Terhadap Judi 'Online', Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Perang Terhadap Judi "Online", Polisi Siber Perlu Diefektifkan dan Jangan Hanya Musiman

Nasional
Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Majelis PPP Desak Muktamar Dipercepat Imbas Gagal ke DPR

Nasional
Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Pertama dalam Sejarah, Pesawat Tempur F-22 Raptor Akan Mendarat di Indonesia

Nasional
Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Di Momen Idul Adha 1445 H, Pertamina Salurkan 4.493 Hewan Kurban di Seluruh Indonesia

Nasional
KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com