Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem: Negara Ini Terjaga sampai Sekarang karena Pancasila

Kompas.com - 01/10/2018, 12:33 WIB
Devina Halim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Nasdem melakukan upacara untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada hari ini, Senin (1/10/2018).

Upacara dilakukan di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta Pusat. Ketua DPP Partai NasDem Bidang Otonomi Daerah Syahrul Yasin Limpo bertindak sebagai inspektur upacara.

Syahrul mengatakan, peringatan ini untuk menyadarkan publik bahwa Pancasila telah berjasa menjaga keutuhan Indonesia.

"Memperingati Hari Kesaktian Pancasila adalah menghidupkan roh yang kuat untuk menunjukkan bahwa negara ini hadir dan terjaga sampai sekarang ini karena hadirnya Pancasila," ujarnya.

Baca juga: Jokowi Pimpin Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Lubang Buaya

Menurut dia, Pancasila berhasil mencegah negara terpecah-belah karena munculnya ideologi lain. Syarul menambahkan, Pancasila juga berhasil menyatukan warga Indonesia yang sangat beragam.

Selain itu, Pancasila sebagai ideologi bangsa juga sukses menghadirkan rasa kemanusiaan yang adil, seperti yang disebutkan dalam salah satu silanya.

"Tidak ada bangsa di ujung sana yang merasa terhina, tertindas, miskin, dan kita tidak merasa, itulah Pancasila. Merasa persatuan dan kesatuan kekuatan," terang dia.

Bagi Syahrul, mereka yang mencoba mengubah ideologi negara tidak menghargai kemerdekaan Indonesia.

"Kalau ada orang yang membawa paham lain, dan ideologi lain, saya kira, dia tidak memaknai kehidupan yang 70 tahun ini," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com