Salin Artikel

Nasdem: Negara Ini Terjaga sampai Sekarang karena Pancasila

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Nasdem melakukan upacara untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh pada hari ini, Senin (1/10/2018).

Upacara dilakukan di Kantor DPP Partai Nasdem, Jakarta Pusat. Ketua DPP Partai NasDem Bidang Otonomi Daerah Syahrul Yasin Limpo bertindak sebagai inspektur upacara.

Syahrul mengatakan, peringatan ini untuk menyadarkan publik bahwa Pancasila telah berjasa menjaga keutuhan Indonesia.

"Memperingati Hari Kesaktian Pancasila adalah menghidupkan roh yang kuat untuk menunjukkan bahwa negara ini hadir dan terjaga sampai sekarang ini karena hadirnya Pancasila," ujarnya.

Menurut dia, Pancasila berhasil mencegah negara terpecah-belah karena munculnya ideologi lain. Syarul menambahkan, Pancasila juga berhasil menyatukan warga Indonesia yang sangat beragam.

Selain itu, Pancasila sebagai ideologi bangsa juga sukses menghadirkan rasa kemanusiaan yang adil, seperti yang disebutkan dalam salah satu silanya.

"Tidak ada bangsa di ujung sana yang merasa terhina, tertindas, miskin, dan kita tidak merasa, itulah Pancasila. Merasa persatuan dan kesatuan kekuatan," terang dia.

Bagi Syahrul, mereka yang mencoba mengubah ideologi negara tidak menghargai kemerdekaan Indonesia.

"Kalau ada orang yang membawa paham lain, dan ideologi lain, saya kira, dia tidak memaknai kehidupan yang 70 tahun ini," ujar dia.

https://nasional.kompas.com/read/2018/10/01/12334881/nasdem-negara-ini-terjaga-sampai-sekarang-karena-pancasila

Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke