Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Jokowi-Ma'ruf Tak Khawatir Kampanye Sandiaga Angkat Isu Ekonomi

Kompas.com - 25/09/2018, 06:55 WIB
Reza Jurnaliston,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional pasangan capres-cawares Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Abdul Kadir Karding mengaku tak masalah bila pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengangkat isu ekonomi selama kampanye Pilpres 2019.

Hal itu dikatakan Karding menanggapi pernyataan calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, yang akan mengedepankan soal ekonomi selama kampanye tujuh bulan ke depan.

“Kalau kita kan bisa menjawab dengan prestasi, bukan hanya program balasan tapi prestasinya sudah jelas. Tingkat indeks gini bagus, pengangguran berkurang, angka kemiskinan satu digit belum lagi perekonomian desa tumbuh,” ujar Karding saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/9/2018) malam.

Baca juga: Aburizal Minta DPP Golkar Kritisi Kondisi Ekonomi

Tim pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin, kata Karding, siap menjawab dan menyampaikan program-program di bidang ekonomi berdasarkan data-data yang dimiliki.

Karding menuturkan, tim pasangan Jokowi-Ma’ruf akan mendorong suatu perekonomian yang mandiri, produktif, serta berkeadilan dalam program yang akan diterapkan ke depan.

“Mandiri itu artinya kita dorong segala sesuatu potensi dalam negeri kita kembangkan, supaya tidak tergantung kepada orang lain,”kata Karding.

“Termasuk memperbaiki ekspor kita dari pengelolaan misalnya sering mengekspor bahan baku. Sumber daya kita bagus mereka bisa memiliki produksi banyak item bisa kita buang ke pasar, baik produk dan hal-hal lain,” sambung Karding.

Karding justru mengkritisi isu yang diangkat pasangan Prabowo-Sandiaga terkait harga-harga kebutuhan pokok yang tak terjangkau bagi masyarakat.

Menurut Karding, selama masa pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla harga kebutuhan bahan pokok relatif cukup stabil dan terjangkau.

“Kalau kebutuhan pokok yang naik yang mana? Kan nggak ada, kalau satu dua yang naik ya wajarlah tetapi yang tidak terkendali itu mana? Enggak ada, semua masih terkendali,” ujar Karding.

“Kalau jargon iya, seakan-akan harga mahal pekerjaan susah,” Karding menambahkan.

Sementara itu, Karding menuturkan, program pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin di periode berikutnya akan fokus pada penguatan sumber daya manusia (SDM).

“Fokus ke depan soal mempertajam sumber daya manusia (SDM), bagaimana era kompetisi ke depan sumber daya kita harus betul-betul bagus dan berkualitas,”tutur Karding.

Baca juga: Sandiaga Uno: 7 Bulan ke Depan adalah Kampanye Ekonomi

Diberitakan sebelumnya, Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, mengaku akan mengedepankan soal ekonomi dalam kampanyenya 7 bulan ke depan.

"Permasalahan yang dihadapi bangsa ini adalah kesejahteraan masyarakat, masalah ekonomi," ujar Sandiaga dalam orasinya di hadapan ratusan kader dan caleg PAN se-eks karesidenan Kedu di GOR Pemuda, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah, Senin (24/9/2018).

"Karena itu, saya bersama Bang Zul (Ketua MPR Zulkifli Hasan) dan Bapak Prabowo akan membawa solusi ekonomi ke depan. Jadi kampanye 7 bulan adalah masalah ekonomi, ekonomi, sekali lagi ekonomi," kata Sandiaga.

Kompas TV Cawapres nomor urut 2, Sandiaga Uno, menemui sejumlah pengusaha muda di Desa Wisata Kandri, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com