Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Strategi Pengamanan Pemilu Paling Strategis adalah Kekompakan Semua Pihak

Kompas.com - 18/09/2018, 11:35 WIB
Reza Jurnaliston,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengatakan, institusi Polri menjadi tumpuan masyarakat untuk menjadi motor agar menciptakan Pemilu Serentak 2019 yang sehat, kompetitif, dan aman.

Tito berharap semua pihak, baik TNI-Polri, penyelenggara pemilu, dan semua pihak bergerak kompak agar pemilu berjalan damai.

Hal itu dikatakan Tito saat menyampaikan amanah kepada personel gabungan TNI-Polri dalam rangka Pengamanan Penyelenggara Pemilu Tahun 2019, Selasa (18/9/2018). Pengamanan pemilu ini diberi nama sandi “Mantap Brata” 2018. 

“Strategi kita yang paling utama adalah semua unsur terkait dalam pelaksanaan ini (pengamanan Pemilu 2019) harus bersinergi, baik KPU, Bawaslu, kontestan, partai pendukung, massa pendukung, Polri-TNI, pemerintah daerah, media, tokoh masyarakat ini harus kompak,” tutur mantan Kapolda Papua ini. 

Baca juga: TNI-Polri Tegaskan Netralitas pada Pemilu 2019

Tito juga, meminta kepada jajaran Polri untuk mengedepankan langkah-langkah proaktif dan preventif dalam pelaksanaan Pemilu 2019.

“Netralitas dan kemudian bila terjadi peristiwa (kerusuhan) lakukan tindakan secara proporsional tidak berlebihan yang justru kontraproduktif,” ujar Tito.

“Apapun risikonya Pemilu 2019 berlangsung aman, damai, lancar, kompetensi sehat dan tidak boleh mengorbankan konflik yang menyebabkan perpecahan dan kesatuan bangsa serta bagi Polri NKRI harga mati,” sambung Tito.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan kunci keberhasilan keamanan adalah soliditas dan sinergitas TNI dan Polri. Itu sudah terbukti saat mengamankan sejumlah kegiatan pada tahun ini. 

“Kunci keberhasilan itu adalah soliditas dan sinergitas. Saya dan Kapolri sangat bangga dengan kalian semua telah menunjukan soliditas dan sinergitas di lapangan,”kata Hadi.

“Saya melihat sendiri seorang prajurit Polri dan TNI bersatu untuk mencapai satu tujuan yaitu bagaimana memberikan rasa aman kepada seluruh rakyat Indonesia,” lanjut Hadi.

Hadi mengatakan, kinerja yang dilakukan TNI-Polri telah memberikan kepercayaan yang tinggi di seluruh rakyat Indonesia.

Baca juga: Pesan Kapolri untuk Ormas dan Tokoh Masyarakat Jelang Pemilu 2019

Kepercayaan yang pertama, kata Hadi, adalah mampu mengamankan kegiatan mudik dan balik pada lebaran 2018. Selanjutnya, kata Hadi, saat melakukan pengamanan Pilkada serentak di 171 daerah.

“Semuanya berjalan aman dan lancar,” kata Hadi.

Tak hanya itu, lanjut Hadi, apresiasi diberikan kepada jajaran TNI-Polri yang telah mengamankan perhelatan bergengsi yaitu pelaksanaan Asian Games 2018.

“Ini adalah prestasi dan saat ini kita dituntut untuk mengamankan kegiatan ke depan KTT IMF, dilanjutkan perayaan natal tahun baru dan seterusnya penyelenggaraan pemilu tahun 2019,” tutur Hadi.

Kompas TV Upaya Komisi Pemilihan Umum menyaring caleg berintegritas yang bersih dari catatan korupsi digagalkan Mahkamah Agung melalui putusannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com