JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Dedi Prasetyo menyebut pihaknya siap untuk terlibat dalam pengamanan Pemilu 2019.
Ia mengatakan, salah satu fokus utama kepolisian adalah mengamankan pelaksanaan kampanye, yang akan dimulai 23 September 2018 sampai 13 April 2019 mendatang. Sebab, kampanye menjadi salah satu tahapan pemilu yang rawan potensi konflik.
"Yang menjadi fokus utama, 11 hari lagi akan dilaksanakan kampanye. Di kampanye itu juga akan ada potensi kerawanan," kata Dedi usai FGD Pileg dan Pilpres 2019 di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (13/9/2018).
Baca juga: Google Tolak Pajang Iklan Kampanye Pemilu 2019 di Indonesia
Menurut Dedi, anggota kepolisian dari tingkat mabes sampai tingkat polres telah disiapkan untuk pengamanan Pemilu. Jumlah anggota yang dilibatkan dari mulai tahap kampanye yaitu sebanyak 272.880 personel.
Tak hanya dari kepolisian, aparat TNI juga disiapkan untuk membantu proses pengamanan pelaksanaan pemilu. Jumlah personel TNI yang dilibatkan sebanyak 2/3 dari anggota kepolisian yang dikerahkan.
"Jadi pada prinsipnya TNI juga akan mem-back up baik dari personel, sarana prasarana, juga akan di-back up seluruh kegiatan pengamanan ini," ujar Dedi.
Baca juga: KPU: Kepala Daerah Bisa Masuk Tim Kampanye, yang Tak Boleh Jadi Ketua Tim
Tahapan Pemilu 2019 masih berjalan hingga saat ini. Dalam waktu dekat, KPU akan menetapkan pasangan calon presiden dan wakil presiden (capres-cawapres) bersamaan dengan calon legislatif (caleg), 20 September 2018 mendatang.
Selanjutnya, kampanye akan dimulai pada 23 September 2018 dan berakhir 13 April 2019.
Pemungutan suara dilaksanakan pada 17 April 2019, dilanjutkan dengan penghitungan suara pada hari yang sama.