Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto Minta TNI-Polri Rancang Strategi Amankan Pemilu secara Akurat

Kompas.com - 13/09/2018, 15:17 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Wiranto menegaskan, pengamanan Pemilu 2019 merupakan tugas yang strategis bagi Polri dan TNI.

Oleh karena itu, ia mengingatkan seluruh jajaran Polri dan TNI untuk menyusun strategi pengamanan Pemilu 2019 secara akurat dan terintegrasi.

"Saya menekankan agar para perwira memahami betul, memahami betul apa yang harus mereka lakukan. Mereka harus membuat perencanaan yang akurat, mengenai bagaimana mengamankan pemilu itu," kata Wiranto usai menghadiri Rapat Koordinasi Nasional Pengamanan Pemilu 2019 di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta, Kamis (13/9/2018).

Baca juga: Mendagri Optimistis TNI-Polri Mampu Amankan Pemilu 2019

Wiranto mengingatkan, Polri-TNI harus mampu mengantisipasi dan mendeteksi berbagai ancaman keamanan di Pemilu 2019. Kedua lembaga itu juga harus menyiapkan strategi penanggulangan, jika ancaman keamanan terjadi dan berpotensi meluas.

"Dan kalaupun nanti ancaman itu menjadi nyata dan meluas, maka bagaimana cara untuk kita menyelesaikan masalah itu secara cepat, tegas, tidak melanggar hukum tapi juga tidak menimbulkan kegoncangan," kata dia.

Baca juga: Polri dan TNI Rancang Strategi Bersama Pengamanan Pemilu 2019

Di sisi lain, Wiranto mengapresiasi kinerja maksimal Polri-TNI dalam pengamanan berbagai kegiatan nasional, seperti Pilkada Serentak 2018, Asian Games 2018 hingga Asian Para Games 2018. Ia berharap kinerja TNI-Polri terus konsisten.

"Disusul nanti dengan event di Bali, ya untuk event IMF dan World Bank Forum, kemudian Tahun Baru lagi, Natal lagi, ke depan ada pemlihan umum legislatif dan presiden wakil presdien, itu semuanya harus diamankan dengan baik," kata Wiranto.

"Karena memang kenyataannya masih banyak hambatan, masih banyak ancamannya yang harus kita amankan," sambungnya.

Kompas TV Bagi Hanafi tak seharusnya para kepala daerah terlibat dalam urusan dukung-mendukung calon presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com