Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla: Nasdem dan Golkar Beda-beda Tipis...

Kompas.com - 03/09/2018, 14:16 WIB
Yoga Sukmana,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla salah sebut Partai Nasdem jadi Partai Golkar. Hal itu terjadi saat ia memberikan sambutan di acara Penutupan Orientasi Caleg Partai Nasdem di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, Senin (3/9/2018).

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menggoda Jusuf Kalla. Bahkan ia menyebut bukan tak mungkin Kalla bisa lompat ke Nasdem suatu hari nanti.

"Saya mendengar, begitu banyak gubernur, kepala daerah yang terpilih melalui Partai Golkar, tentu itu merupakan aset yang penting," ujar Kalla, tak sadar salah sebut Partai Nasdem.

Baca juga: Paloh: Jangan Terkejut Suatu Ketika Jusuf Kalla Berada di Nasdem...

Kata-kata Kalla itu langsung membuat 575 Caleg Partai Nasdem bergemuruh. Beberapa diantaranya mencoba memberi tahu kalau Kalla telah salah sebut nama partai.

Kalla langsung menghentikan bicaranya sejenak. Ia menoleh dan menyadari telah salah sebut Partai Nasdem jadi Partai Golkar.

"Nasdem, sudah terbiasa. Kan Nasdem dan Golkar beda-beda tipis. Beda-beda tipis," ucapnya disambut tawa para caleg Nasdem.

"Kenapa? (Saya salah sebut) Saya lihat tadi wajah-wajah di depan ini (petinggi Nasdem), teman-teman bekas petinggi Golkar semua. Jadi wajah itu tercermin masuk ke otak," sambungnya sembari tertawa.

Khusus terkait Surya Paloh, Kalla mengakui, memiliki kedekatan dengan pria kelahiran Banda Aceh tersebut.

Kalla juga mengingat masa-masa muda bersama sahabatnya itu.

"Tadi Bung Surya bilang kalau kita duduk berdua, tapi masa dulu bukan sekarang nih. Lihat orang (perempuan) menari langsung kita jadi juri mana yang nomor satu, nomor dua. Ini bukan rahasia, sejarah masa lalu," kata Kalla.

"Itu berarti kita tetap dewasa manusia biasa. Wapres juga manusia biasa, bukan malaikat. Tapi sekadar itu saja tidak lebih dari itu. Tapi saya tidak tau dia (merujuk ke  Surya Paloh)," sambung Kalla disambut tawa geli para caleg Nasdem.

Sebelumnya, Surya Paloh berseloroh mengingatkan para petinggi di Partai Golkar untuk tetap memperhatikan Kalla.

Sebab, bukan tak mungkin Kalla tergoda untuk menyeberang ke Partai Nasdem.

"Kasih tahu sama kawan-kawan di Golkar, kalau kau kurang perhatian (ke Kalla) hati-hati," tutur Surya yang kembali membuat suasana dipenuhi tawa.

"Karena kita tahu hubungan batiniah yang kuat ini bisa melampaui seluruh pertimbangan dan perhitungan strategi apapun. Jangan terkejut suatu ketika Pak Jusuf Kalla berada di tengah tengah kita Partai Nasdem," sambung dia disambut tepuk tangan caleg Nasdem.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com