Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersama Moeldoko, Tim Kampanye Jokowi-Ma'ruf Diskusikan Strategi

Kompas.com - 28/08/2018, 17:48 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Moeldoko, telah bertemu dengan sejumlah direktur tim kampanye di Rumah Cemara 19, Jakarta, Selasa (28/8/2018).

Usai pertemuan, Moeldoko keluar tanpa berkomentar dan langsung memasuki mobil pribadinya keluar dari Rumah Cemara 19.

Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Abdul Kadir Karding mengungkapkan, tim mengajak Moeldoko mengikuti rapat untuk mendiskusikan presentasi dari direktorat-direktorat terkait strategi kampanye ke depannya.

"Direktur yang terkait dengan kampanye, kemudian mereka menjabarkan program mereka masing-masing," kata Abdul.

Baca juga: Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Siapkan Kantor Baru

Namun, ia enggan menjelaskan secara spesifik strategi-strategi yang sudah dirumuskan oleh tim kampanye nasional.

"Secara garis besar, pertama, kita telah menyusun serangan udara, darat, termasuk rencana pembentukan tim kampanye daerah di seluruh tingkatan provinsi maupun kabupaten sampai ke bawah," kata Abdul.

Abdul juga menjanjikan tim kampanye akan menjalankan program dan strategi kampanye yang realistis, beradab, dan mendidik masyarakat.

Baca juga: Tanggapi Gerakan #2019GantiPresiden, Demokrat Bandingkan Jokowi dengan SBY

Terkait pembahasan dana kampanye, Abdul mengungkapkan, tim belum mendiskusikan hal tersebut lebih lanjut.

"Belum dibahas soal dana kampanye," ujarnya.

Hal senada sebelumnya juga diungkapkan Sekretaris Tim Kampanye Nasional Hasto Kristiyanto. Ia menegaskan, tim terus meningkatkan konsolidasi melalui pembentukan tim kampanye daerah.

"Dalam hal ini Bapak Lodewijk (Sekjen Golkar Lodewijk Freidrich Paulus) dan Abdul Kadir Karding ditugaskan untuk mempercepat proses konsolidasi pembentukan tersebut didampingi Saudara Verry Surya (Sekjen PKPI). Ini yang proses konsolidasi organisasi," ujarnya.

Kompas TV Siapa sajakah mereka? Berikut informasi selengkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com