Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Hari Bentrokan Warga di Kupang, 2 Tewas, 9 Terluka

Kompas.com - 25/08/2018, 19:51 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Bentrokan antar warga dua desa di Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang berlangsung selama dua hari, menyebabkan dua orang tewas dan sembilan lainnya terluka.

Kasubag Humas Polres Kupang Iptu Simon Seran mengatakan, dua desa yang terlibat bentrok yakni Tanah Merah dan Oebelo.

"Bentrokan pertama terjadi pada Kamis (23/8/2018), menyebabkan satu orang asal Desa Oebelo meninggal dunia dan delapan orang terluka," ungkap Simon kepada Kompas.com, Sabtu (25/8/2018).

Baca juga: Bentrokan Warga di Kupang, 1 Tewas, 5 Terluka

Delapan orang yang terluka itu, lanjut Simon, empat orang dari Desa Tanah Merah dan empat lainnya dari Desa Oebelo.

Sedangkan bentrokan kedua, terjadi pada Jumat (24/8/2018) kemarin. Akibat bentrokan itu, seorang warga Desa Tanah Merah meninggal dunia dan seorang lainnya terluka parah.

Korban tewas diketahui bernama Kamarudin (60) warga Dusun IV, Desa Tanah Merah, Kecamatan Kupang Tengah. Sedangkan korban luka berat diketahui bernama Baltasar Ndun (60).

"Korban yang meninggal, mengalami luka bacok pada kepala bagian kiri, tangan dan punggung belakang. Sedangkan korban yang luka berat, mengalami luka bacok pada punggung bagian belakang," ungkap Simon.

Baca juga: Bentrokan Susulan Kembali Terjadi di Kupang, 1 Tewas, 1 Luka Berat

Kejadian itu, lanjut Simon, bermula ketika warga Perumahan 40 Desa Oebelo melakukan penyerangan terhadap warga Tanah Merah.

Pada saat menuju Desa Tanah Merah, warga Perumahan 40 bertemu dengan dua orang korban dan tiga orang warga Desa Tanah Merah lainnya, yang sedang memotong kayu pohon duri.

Melihat itu, warga Perumahan 40, langsung menyerang mereka. Tiga orang warga Tanah merah lainnya berhasil melarikan diri, sedangkan kedua korban terkepung sehingga langsung dianiaya.

Usai menganiaya kedua korban, warga Perumahan 40 kemudian kembali ke kampung mereka, sedangkan dua korban kemudian dievakuasi oleh aparat keamanan menuju Rumah Sakit Bhayangkara Kupang.

Peristiwa penyerangan itu lanjut Simon, merupakan buntut dari aksi bentrokan antara kedua warga yang terjadi Kamis (23/8/2018) kemarin, yang menyebabkan seorang pemuda tewas dan delapan orang terluka.

"Situasi terakhir hingga pukul 10.00 Wita pagi tadi, masih terpantau aman dan kondusif. Namun kita masih siaga di lokasi kejadian. Saat ini aparat Polres Kupang dibantu oleh Polda NTT, Brimob dan TNI masih berjaga di lokasi,"imbuhnya.

Kompas TV Aksi lempar batu sempat mewarnai aksi tawuran ini para remaja juga membawa tongkat dan bambu saat kejadian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Megawati Minta Krisdayanti Buatkan Lagu 'Poco-Poco Kepemimpinan', Sindir Pemimpin Maju Mundur

Megawati Minta Krisdayanti Buatkan Lagu "Poco-Poco Kepemimpinan", Sindir Pemimpin Maju Mundur

Nasional
Marinir TNI AL Persiapkan Satgas untuk Jaga Perbatasan Blok Ambalat

Marinir TNI AL Persiapkan Satgas untuk Jaga Perbatasan Blok Ambalat

Nasional
PDI-P Perketat Sistem Rekrutmen Anggota, Ganjar: Itu Paling 'Fair'

PDI-P Perketat Sistem Rekrutmen Anggota, Ganjar: Itu Paling "Fair"

Nasional
Coba Itung Utang Negara, Megawati: Wow Gimana Ya, Kalau Tak Seimbang Bahaya Lho

Coba Itung Utang Negara, Megawati: Wow Gimana Ya, Kalau Tak Seimbang Bahaya Lho

Nasional
Megawati: Kita Cuma Seperempat China, Gini Saja Masih Morat-Marit dan Kocar-Kacir Enggak Jelas

Megawati: Kita Cuma Seperempat China, Gini Saja Masih Morat-Marit dan Kocar-Kacir Enggak Jelas

Nasional
PDI-P Perketat Diklat untuk Caleg Terpilih Sebelum Bertugas

PDI-P Perketat Diklat untuk Caleg Terpilih Sebelum Bertugas

Nasional
Pengamat Sebut Hasil Rakernas 5 PDI-P Jadi Sinyal Partai Banteng Oposisi Prabowo-Gibran

Pengamat Sebut Hasil Rakernas 5 PDI-P Jadi Sinyal Partai Banteng Oposisi Prabowo-Gibran

Nasional
98 Persen Jemaah Gelombang Pertama Belum Pernah Berhaji

98 Persen Jemaah Gelombang Pertama Belum Pernah Berhaji

Nasional
Ahok: Saya Enggak Gitu Paham Sumut...

Ahok: Saya Enggak Gitu Paham Sumut...

Nasional
Ahok Ungkap Tugas dari Megawati

Ahok Ungkap Tugas dari Megawati

Nasional
Patroli dengan AU Malaysia di Selat Malaka, TNI AU Kerahkan 2 Jet Tempur F-16

Patroli dengan AU Malaysia di Selat Malaka, TNI AU Kerahkan 2 Jet Tempur F-16

Nasional
Megawati: Lebih Baik 'Aku Cinta Padamu', Susah Banget Pakai 'Saranghae', Bukannya Menghina...

Megawati: Lebih Baik "Aku Cinta Padamu", Susah Banget Pakai "Saranghae", Bukannya Menghina...

Nasional
Tidak Akan Sampaikan Sikap Politik di Rakernas, Megawati: Enak Wae, Gue Mainin Dulu Dong

Tidak Akan Sampaikan Sikap Politik di Rakernas, Megawati: Enak Wae, Gue Mainin Dulu Dong

Nasional
Megawati: Saya Tahu Permainan Impor Pangan

Megawati: Saya Tahu Permainan Impor Pangan

Nasional
Puncak Perayaan Hari Lansia Nasional 2024 Bakal Digelar di Aceh Utara

Puncak Perayaan Hari Lansia Nasional 2024 Bakal Digelar di Aceh Utara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com