Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Jangan Percaya Hoaks Gempa Besar 26 Agustus

Kompas.com - 24/08/2018, 21:34 WIB
Yoga Sukmana,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

LOMBOK, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak mempercayai kabar akan terjadinya gempa besar pada 26 Agustus 2018. Sebab kabar tersebut adalah bohong.

"Jangan percaya sama hoaks berita yang tidak jelas jangan mudah percaya," ujar Tito dalam kunjungannya ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (24/8/2018).

Baca juga: Beredar Foto Indonesia Very High Seismic Risk, Ini Penjelasan BMKG

Kapolri meminta masyarakat untuk mengikuti berita resmi atau informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui internet atau media massa yang terpercaya atau mencari informasi melalui saluran-saluran resmi seperti dari pemerintah daerah, dari satgas bencana, dan pihak kepolisian setempat.

"Jadi jangan mudah percaya kepada isu-isu yang tidak jelas," kata dia.

Sebelumnya, BMKG meminta masyarakat di NTB untuk tidak panik, selalu waspada, dan tidak percaya dengan berita bohong (hoaks) yang beredar di masyarakat.

Baca juga: BMKG: Jangan Percaya Hoaks Gempa pada Hari Minggu Tanggal 26

Hal ini terkait beredarnya postingan di media sosial tentang 'ada apa dengan tanggal 26?' dan 'ada apa dengan hari Minggu?' yang melampirkan deretan kejadian gempa bumi yang terjadi pada hari Minggu dan tanggal 26.

"Sampai saat ini belum ada negara dengan teknologi apapun di dunia yang mampu memprediksi kapan, dimana dan berapa kekuatan gempa bumi yang akan terjadi secara tepat hari dan tanggalnya," kata Kepala Stasiun Geofisika Mataram Agus Riyanto dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Rabu (22/8/2018).

Baca juga: TGB Minta Warga Tak Percaya Hoaks Ramalan Gempa

BMKG menjelaskan, setiap hari gempa bumi selalu terjadi di seluruh belahan dunia. Namun tidak semua gempa bumi dirasakan. Gempa bumi besar pun tidak terjadi pada tanggal 26 dan hari Minggu

BMKG, lanjut dia, merupakan satu-satunya instansi resmi di Indonesia yang menginformasikan kejadian gempa bumi dan tsunami.

Kompas TV Simak dialognya dalam Sapa Indonesia Malam berikut ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com