Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei LSI: Suara "Emak-emak" Condong ke Jokowi-Ma'ruf

Kompas.com - 21/08/2018, 15:47 WIB
Yoga Sukmana,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA mengungkapkan, berdasarkan hasil survei, pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengungguli Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di lima kantong pemilih.

Salah satunya, yakni kantong pemilih perempuan.

Menurut peneliti senior LSI Denny JA, Adjie Alfaraby, dukungan segmen perempuan kepada Jokowi-Ma'ruf mencapai 50,2 persen.

Sementara dukungan kepada Prabowo-Sandiaga hanya 30 persen.

Jumlah populasi perempuan dalam survei mencapai 50 persen dari responden yang berjumlah 1.200 orang.

Baca juga: Survei LSI: Elektabilitas Jokowi-Maruf 52,2 Persen, Prabowo-Sandiaga 29,5 Persen

"Slogan 'partai emak-emak' oleh Sandiaga Uno ketika pidato pascapendaftaran di KPU nampaknya belum berpengaruh signifikan," ujar Adjie di Kantor LSI Denny JA, Selasa (21/8/2018).

"(Buktinya) Di kantong pemilih emak-emak, pasangan Jokowi-Ma'ruf unggul dua digit," sambung dia.

Adjie tak menjelaskan rinci penyebab suara pemilih segmen perempuan lebih mengarah kepada Jokowi-Ma'ruf ketimbang ke Prabowo-Sandiaga.

Baca juga: Sandiaga: Kami Ingin Berjuang untuk Partai Emak-Emak

Namun, menurut hasil survei, pada segmen pemilih perempuan, elektabilitas Prabowo sudah mengalami kenaikan.

Hal itu terjadi karena Prabowo menggandeng Sandiaga Uno sebagai cawapres. Awalnya elektabilitas Prabowo hanya 25,2 persen, tetapi kini menjadi 30 persen.

Meski ada efek dorong Sandiaga, Adjie menilai, hal itu belum mampu membuat pemilih perempuan untuk lebih condong ke Prabowo ketimbang ke Jokowi.

Baca juga: Jokowi-Maruf Unggul di Pemilih Wong Cilik, Prabowo-Sandiaga di Kaum Terpelajar

Namun, Adjie mengingatkan, masih banyak waktu bagi Prabowo-Sandiaga untuk meningkatkan elektabilitas terutama mengambil hati para perempuan. Sebab, waktu menuju pilpres masih panjang.

Survei LSI Denny JA dilakukan pada 12-19 Agustus 2018. Metode yang digunakan multistage random sampling di 34 provinsi.

Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuesioner kepada responden sebanyak 1.200 orang. Adapun margin of error survei LSI Denny JA tersebut, yakni 2,9 persen.

Kompas TV Lantas seperti apa persiapan dan strategi tim sukses dari kedua kubu di laga pilpres nanti?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com