Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Jubir Jokowi-Ma'ruf sampai 100 Orang?

Kompas.com - 13/08/2018, 15:01 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebijakan tim sukses atau tim pemenangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin memilih 100 orang sebagai juru bicara, bukan tanpa alasan mendasar.

Politikus PDI Perjuangan sekaligus Sekretaris Kabinet Pramono Anung  mengatakan, 100 orang juru bicara itu akan dibagi ke dalam sejumlah bidang isu.

"Seperti di DPR, ada Komisi I sampai XI. Jadi di masing-masing jubir  itu memiliki latar belakang, misalnya pertahanan, ekonomi dan sebagainya," ujar Pramono saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (13/8/2018).

Baca juga: 100 Orang Ditunjuk Jadi Jubir Jokowi-Maruf Amin

Selain itu, jubir akan dibagi menjadi dua. Ada jubir internal partai politik, ada pula jubir yang bertugas mengampanyekan sekaligus megelola isu terkait Jokowi-Ma'ruf Amin.

"Sehingga kemudian seluruh jubir itu diperankan untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf," ujar Pramono.

Ketika ditanya apakah para jubir seluruhnya akan berasal dari partai politik, Pramono membantah itu. Sebab, banyak juga tokoh yang berasal dari non partai politik dan menjadi jubir.

"Enggak semua dari partai ya. Termasuk relawan juga. Bahkan banyak juga dari relawan kok," ujar Pramono.

Baca juga: Johnny Plate Sebut Tim Kampanye Jokowi-Maruf Amin Diperkuat Banyak Ahli Ekonomi

Diberitakan, partai-partai politik yang tergabung ke dalam Koalisi Indonesia Kerja sudah mengajukan sejumlah kadernya untuk menjadi juru bicara pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin dalam menghadapi Pemilihan Presiden 2019.

Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni mengatakan, bakal diadakan pelatihan bagi para jubir tersebut di Jakarta, Senin (13/8/2018).

"Masing-masing partai politik sudah mengajukan. PSI, misalnya mengajukan lima, ada yang mengajukan sebelas dan sebagainya. Total keseluruhannya ada 100 orang. Jadi Senin besok pukul 09.00 WIB akan diadakan pelatihan jubir," ujar Raja Juli ketika dijumpai di sebuah rumah di Jalan Cemara, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (11/8/2018).

Kompas TV Jokowi-Ma'ruf Amin menjalani pemeriksaan kesehatan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Minggu (12/8) pagi.


Para jubir akan mendapatkan pembekalan berupa informasi prestasi pemerintahan Jokowi di segala sektor.



"Misalnya, keberhasilan ekonomi Jokowi. Disampaikan data-data spesifik tentang angka kemiskinan, angka pengangguran, gini rasio dan sebagainya sekaligus janji apa yang akan ditawarkan Pak Jokowi ke depan," ujar Raja Juli.



Para jubir kemudian ditugaskan untuk menyebarkan informasi tersebut kepada khalayak melalui berbagai medium.



Bahkan, mereka diharapkan membagikan informasi itu kepada para calon anggota legislatif yang akan bertarung di Pileg 2019 untuk kemudian disampaikan kembali kepada publik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Hakim Fahzal Hendri Pimpin Sidang Dugaan Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh

Nasional
Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Hakim MK Saldi Isra Sindir Pemohon Gugatan Pileg Tidak Hadir: Kita Nyanyi Gugur Bunga

Nasional
Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Kaesang Sebut Ayahnya Akan Bantu Kampanye Pilkada, Jokowi: Itu Urusan PSI

Nasional
Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Oknum TNI AL Pukul Sopir Pikap di Bogor, Danpuspom: Ada Miskomunikasi di Jalan

Nasional
Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Ruang Kerja Sekjen DPR Indra Iskandar Digeledah KPK, BURT: Proses Hukum Harus Kita Hormati

Nasional
Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Kompolnas Duga Ada Pelanggaran Penugasan Brigadir RAT untuk Kawal Pengusaha

Nasional
Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Surya Paloh Pamer Nasdem Bisa Dukung Anies, tapi Tetap Berada di Pemerintahan Jokowi

Nasional
Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Sempat Ditunda, Sidang Praperadilan Pimpinan Ponpes Al Zaytun Panji Gumilang Digelar Lagi Hari Ini

Nasional
Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Hardiknas 2024, Puan Maharani Soroti Ketimpangan Pendidikan hingga Kesejahteraan Guru

Nasional
Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Rakornis, Puspom dan Propam Duduk Bersama Cegah Konflik TNI-Polri Terulang

Nasional
Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Hardiknas 2024, Pertamina Goes To Campus 2024 Hadir di 15 Kampus Terkemuka

Nasional
Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Atasan Tak Tahu Brigadir RAT Kawal Pengusaha di Jakarta, Kompolnas: Pimpinannya Harus Diperiksa

Nasional
Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com