Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Legowo jika Tak Dapat Kursi Wagub DKI

Kompas.com - 13/08/2018, 13:47 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak memaksakan kehendak untuk mendapat posisi wakil gubernur DKI Jakarta yang ditinggalkan oleh Sandiaga Uno.

"PKS santai-santai saja, kalau PKS dikasih kesempatan ya Alhamdulillah. Kalau tidak dikasih kesempatan, silahkan kasih yang lain," kata Ketua DPP PKS Aboebakar Al-Habsy di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Senin (13/8/2018).

Menurut Aboebakar, pengganti Sandiaga sebagai Wagub DKI sedang dibicarakan oleh PKS dan Gerindra. Sebab, kedua partai inilah yang mengusung pasangan Anies-Sandi pada Pilkada DKI 2017 lalu.

Baca juga: Ini Penjelasan Kemendagri soal Pergantian Wagub DKI Setelah Sandiaga Mundur

Politisi PKS Aboe Bakar Al Habsyi saat ditemui di bilangan Jakarta Pusat, Selasa (10/7/2018).Reza Jurnaliston Politisi PKS Aboe Bakar Al Habsyi saat ditemui di bilangan Jakarta Pusat, Selasa (10/7/2018).

Selain itu, kekosongan kursi Wagub DKI juga dibicarakan dengan Anies Baswedan selaku Gubernur.

"Yang mau bekerja itu kan gubernur dan wakilnya, enggak mungkinlah mengambil nama wagub dengan gubernur tidak tahu. Pasti dia mau orangnya kayak gimana, cocok enggak sama dia," ujar Aboebakar.

Anggota Komisi III DPR ini pun berharap pembahasan mengenai pengganti Sandiaga bisa selesai secepat mungkin.

Baca juga: M Taufik Siap Diusulkan Jadi Wagub Pengganti Sandiaga, tetapi Tak Mau Buru-buru

Dengan begitu, kekosongan kursi pemimpin ibukota tidak berlangsung terlalu lama.

"Tapi yang jelas PKS tidak keberatan kalau dikasih kesempatan, tapi kita juga legowo kalau dikasih kesempatan yang lain. Tapi Prabowo (Ketua Umum Gerindra) itu bijak lah," ujarnya.

Adapun Sandiaga sebelumnya mengundurkan diri sebagai wakil gubernur DKI karena menjadi calon wakil presiden mendampingi Prabowo.

Sandiaga sebenarnya bisa mengambil cuti selama kampanye, namun ia lebih memilih mundur dari kursi Wagub DKI.

Kompas TV Partai Gerindra bersama PKS masih menggodok nama pengisi jabatan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang kosong
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com