Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin: Enggak Ada Persiapan Tes Kesehatan, Apa Adanya Saja...

Kompas.com - 10/08/2018, 19:20 WIB
Yoga Sukmana,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua pasang capres-cawapres telah resmi mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Proses selanjutnya yakni pemeriksaan kesehatan yang akan digelar dalam waktu dekat ini.

Salah satu bakal calon wakil presiden (cawapres) Ma'ruf Amin, mengaku tidak memiliki persiapan khusus untuk mengikuti tes kesehatan sebagai persyaratan pascapendaftaran sebagai cawapres.

"Enggak (ada persiapan khusus), pokoknya apa adanya saja," ujarnya di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Jumat (10/8/2018).

Baca juga: Meski Diundang, JK Pilih Tak Hadiri Deklarasi Jokowi-Maruf Amin

Ia mengatakan, tes kesehatan akan dilakukan pada Minggu (12/8/2018), atau dua hari setelah pendaftaran capres-cawapres ditutup pada Jumat, (10/8/2018).

KPU sebelumya sudah meninjau lokasi pemeriksaan kesehatan capres-cawapres di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto.

Usai berkelliling, Ketua KPU Arief Budiman menilai RSPAD telah siap menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan capres-cawapres. Kesiapan itu dilihat dari kelengkapan alat dan gedung.

"Kesiapan alat, kelengkapan, menurut saya sangat memadai termasuk gedungnya," kata Arief di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Selasa (7/8/2018).

Baca juga: Cerita Maruf Amin Dihubungi Romy dan Megawati Jelang Pengumuman Cawapres

Sementara itu Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Mayjen TNI Terawan Agus Putranto menyebut pihaknya bersama tim dan perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah rampung menyiapkan gedung, alat, dan sumber daya manusia (SDM).

Pada pemeriksaan kesehatan kali ini terdapat teknologi baru yang lebih mutakhir. Tujuannya, supaya hasil pemeriksaan kesehatan lebih akurat.

Kompas TV Joko Widodo kembali memberikan alasannya memilih Ma'ruf Amin menjadi pasangannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com