Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parpol Diminta Tak Hanya Berhitung Menang Kalah dalam Pilpres

Kompas.com - 08/08/2018, 11:08 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Independen Pemantau Pemilu (KIPP) mengatakan, wacana pemilihan presiden (pilpres) 2019 elitis, hanya dibicarakan kalangan elite untuk mengejar kemenangan semata.

"Pada intinya KIPP memandang parpol dan elite politik Indonesia seyogyanya memikirkan kepentingan bangsa dalam mengajukan calon presiden, tidak menghitung menang kalah semata, karena seharusnya pilpres menjadi proses pendidikan politik dan pendewasaan demokrasi untuk bangsa Indonesia," kata Sekretaris Jenderal KIPP Kaka Suminta di Jakarta, Rabu (8/8/2018), seperti dikutip Antara.

Baca juga: Figur Cawapres dan Belum Utuhnya Koalisi Parpol Pendukung Prabowo

Menurut dia, ada banyak isu yang harusnya dibahas dalam koalisi sebelum mengajukan nama calon presiden dan wakil presiden dalam pemilihan 2019.

Kesenjangan kemiskinan, korupsi dan berbagai masalah sosial ekonomi dan politik serta konstelasi bangsa Indonesia di dunia internasional harus menjadi pertimbangan dalam pilpres nanti.

Idealnya adalah dengan menghadirkan figur pasangan yang merupakan solusi untuk bangsa Indonesia saat ini ke depan.

Selain itu, lemahnya kepercayaan kepada kelembagaan baik negara maupun kelembagaan lainnya harus menjadi pertimbangan dalam pilpres.

Baca juga: Utak-atik Peta Koalisi Jokowi dan Prabowo, Mungkinkah Ada Poros Ketiga?

Dengan demikian, calon yang disodorkan adalah tokoh yang mampu untuk membangun kepercayaan sebagai bangsa.

"Wacana pilpres yang nampak lebih elitis ini nampaknya tak dapat menjawab tantangan di atas, sehingga perlu wacana alternatif yang perlu dikedepankan," katanya.

Ia mencontohkan wacana ketimpangan pusat dan daerah, bukan hanya dijawab dengan mengajukan sosok dari daerah, tetapi benar-benar mengangkat isu ketimpangan pusat dan daerah tersebut.

Baca juga: PKS Pastikan Salim Segaf Tak Mundur dari Kandidat Cawapres Prabowo

Misalnya, dengan memajukan tokoh yang peduli terhadap ketimpangan pusat dan daerah serta soal lingkungan hidup yang kualitasnya terus menurun.

"Isu-isu seperti itu seharusnya menjadi bagian pertarungan ide di antara parpol dan para kandidat," katanya.

Komisi Pemilihan Umum membuka pendaftaran pasangan calon presiden dan wakil presiden yang ingin berlaga dalam pemilu 2019 pada 4-10 Agustus 2018 nanti.

Hingga Rabu (8/8) pagi, belum ada satupun kandidat pasangan calon presiden dan wakil presiden yang melakukan pendaftaran.

Pendaftaran akan ditutup pada 10 Agustus 2018 tepat pukul 00.00 WIB.

Kompas TV Pembahasan nama cawapres sampai saat ini belum final dan masih menunggu dari koalisi partai lain.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

[POPULER NASIONAL] PDI-P Tahu Arah Pernyataan Wapres | Saudi Deportasi 22 WNI Palsukan Visa Haji

Nasional
Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com