Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Diingatkan KPK, Anies Akhirnya Laporkan Tongkat Hadiah dari Ghana

Kompas.com - 03/08/2018, 17:08 WIB
Abba Gabrillin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akhirnya melaporkan sebuah tongkat berwarna hitam keemasan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Tongkat itu dilaporkan setelah Anies diingatkan oleh pimpinan KPK.

"Saya kira ini akan jadi inventaris kantor bukan saya pribadi. Ternyata inventaris kantor juga harus dilaporkan, ya kami taat saja," ujar Anies di Gedung KPK Jakarta, Jumat (3/8/2018).

Menurut Anies, tongkat tersebut adalah tongkat komando yang biasa digunakan oleh kepala suku di Ghana. Tongkat itu diberikan saat kepala suku asal Ghana tersebut datang pada 5 Juli 2018 lalu.

Baca juga: KPK Ingatkan Anies Laporkan Hadiah Tongkat dari Ulama Afrika

Anies mengaku tidak mengetahui bahan dasar tongkat yang di ujungnya terdapat patung harimau itu. Ia juga belum bisa memprediksi harga tongkat itu.

Sebelumya, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang mengingatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk segera melaporkan penerimaan hadiah berupa tongkat dari delegasi Afrika pada acara penutupan Multaqo (Pertemuan) Ulama dan Dai se-Asia Tenggara, Afrika, dan Eropa kelima.

Menurut Saut, usai Anies melaporkan hadiah itu, KPK nantinya akan menilai apakah penerimaan hadiah tersebut menjadi milik negara atau tidak.

Saut juga mengungkapkan, KPK pernah menangani laporan penerimaan hadiah para pejabat dari tokoh-tokoh keagamaan. Ia memastikan pihaknya akan menilai secara hati-hati dalam menilai setiap laporan penerimaan hadiah tersebut.

Kompas TV Berikut tiga berita terpopuler versi KompasTV hari ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com