TANGERANG, KOMPAS.com -- Presiden Joko Widodo mengungkapkan tiga tantangan terbesar bagi dunia industri otomotif. Pertama, yakni fenomena mobil listrik.
"Fenomena ini dimulai dari Elon Musk dengan produk mobil listriknya, Tesla. Dulu Tesla masih barang langka. Tetapi sekarang dengan banyaknya negara mengadopsi mobil listrik, tren seluruh dunia semakin jelas. Dunia semakin beralih ke mobil listrik," ujar Jokowi saat membuka Gaikindo Indonesia International Auto Show 2018, ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (2/8/2018).
Jokowi mencontohkan Inggris dan Perancis yang sudah mengumumkan bahwa tahun 2040 mobil nonlistrik dilarang untuk dijual. Tiongkok, lanjut Presiden, juga sudah mengungkapkan komitmennya dalam mengembangkan mobil listrik.
Tantangan kedua yakni teknologi disrupsi berupa kendaraan otonom atau yang bisa beroperasi sendiri dan aplikasi transportasi daring. Soal kendaraan otonom, Jokowi memberikan contoh seperti yang digunakan di Silicon Valley, Amerika Serikat. Ada kendaraan yang beroperasi otomatis, meski bukan untuk penumpang. Melainkan untuk distribusi barang.
"Dengan kendaraan otonom, bisa- bisa kita harus meredefinisi apa itu mobil. Mungkin di awal, kendaraan otonom akan dipakai untuk mengangkut kargo dulu, untuk jasa delivery," lanjut Jokowi.
Baca juga: Jokowi: Kalau Hadir ke GIIAS, Bisa Lihat Model-model Baru...
Tantangan terakhir, yakni siklus pada dunia otomotif. Siklus ini sangat erat kaitannya dengan kondisi ekonomi.
"Banyak peneliti mulai bilang jumlah penjualan mobil di Amerika itu sudah setinggi-tingginya. Sulit naik lagi. Justru kemungkinan besar beberapa tahun ke depan akan menurun," ujar Jokowi.
Oleh sebab itu, prediksi para ahli tersebut harus ditanggapi serius oleh pelaku industri otomotif dengan inovasi yang tiada henti. Jokowi sekaligus menekankan pemerintah akan terus mendukung industri otomotif di Indonesia.
"Pemerintah akan terus all out membantu dan mendukung industri otomotif," ujar Presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.