Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PPP Klaim Koalisi Jokowi Lebih Solid Ketimbang Kubu Prabowo

Kompas.com - 31/07/2018, 14:56 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen PPP Arsul Sani mengklaim koalisi pengusung Presiden petahana Joko Widodo lebih solid ketimbang kubu Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam menyongsong Pilpres 2019.

Arsul berpendapat format koalisi antara Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), serta Partai Demokrat masih belum jelas.

Selain itu, Arsul mengatakan, koalisi pengusung Jokowi sudah mengikhlaskan penentuan sosok cawapres kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu.

Baca juga: Sekjen Nasdem: Koalisi Sebelah Belum Jelas Capres-Cawapresnya

Sedangkan ia melihat kubu Prabowo belum menyerahkan sepenuhnya kepada mantan Pangkostrad itu untuk menentukan sosok cawapres.

"Kalau kami bersyukur kami merasa bahwa terkait koalisi kami lebih settle, misalnya sudah kami katakan kami tidak rebutan cawapres pada akhirnya," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/7/2018).

"Saya tidak tahu persis apakah semuanya yang ada di dalam koalisinya Pak Prabowo sudah sepakat cawapresnya diserahkan saja ke Pak Prabowo. Kan yang kami pahami belum seperti itu," lanjut dia.

Saat ditanya sikap Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang masih menunjukkan upaya untuk menjadi cawapres Jokowi, Arsul membantah hal itu sebagai bentuk ketidakompakan.

Ia menilai langkah Muhaimin itu juga diiringi pernyataan yang bersangkutan akan tetap bersama Jokowi jika tak dipilih sebagai cawapres.

Anggota Komisi III DPR itu menambahkan, hingga kini belum ada pernyataan saling menjatuhkan di antara masing-masing ketua umum partai pengusung Jokowi agar kader partainya dipilih sebagai cawapres.

Baca juga: PKS Berharap Ada Kejelasan Koalisi dengan Gerindra, Demokrat, PAN

"Kan begini. Kalau berebut, biasanya gerakannya itu cenderung menegasikan yang ingin juga posisi itu. Itu kalau berebut. Tapi kalau ingin dia yang dipilih, ya gerakannya biasa saja. Artinya sama-sama kami berikhtiar tanpa kami saling menegasikan. Itu berbeda," kata Arsul lagi.

Kompas TV Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto makin serius menanggapi rekomendasi dari Ijtimak Ulama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com