JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan turut hadir dalam acara Ijtima (Pertemuan) Ulama yang tengah menjaring aspirasi pembentukan koalisi yang nantinya akan diusung Partai Gerindra, PAN, dan PKS.
Dalam sambutannya, Zulkifli menanyakan kondisi perekonomian kepada para peserta yang hadir.
Pertanyaan itu berangkat dari pidato Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang menunjukkan berbagai kekurangan pemerintah dalam mengelola negara.
Baca juga: Prabowo: Kalau Ada Orang yang Lebih Baik, Saya Siap Mendukung
"Yang pertama saya coba tanya kira-kira. Sekarang ini keadaan kita tambah senang apa tambah susah?" tanya Zulkifli.
Pertanyaan itu kompak dijawab oleh para peserta Ijtima Ulama.
"Susah," kata mereka.
Zul lantas menimpalinya.
"Kompak banget," lanjut dia.
Ia pun melanjutkan pertanyaannya.
"Yang kedua isi pidato Pak Prabowo tadi kira-kira, ini negara sehat apa sakit?" tanya Zulkifli lagi.
Baca juga: Prabowo Legowo Jika Tak Jadi Capres, PKS Anggap Sikap Negarawan
Para peserta pun kompak menjawab saat ini negara dalam keadaan sakit.
"Kalau gitu ganti apa lanjut?" lanjut Zulkifli.
Para peserta juga kompak menjawab agar ke depan pemimpinnya diganti.
Saat ditemui seusai acara, Zulkifli merasa wajar menanyakan hal itu kepada para peserta sebab hal itu diperbolehkan di negara demokrasi.
Baca juga: Pertemuan Prabowo dengan Petinggi PKS Diprediksi Akan Tentukan Arah Koalisi
"Jadi gini lho. Yang saya sampaikan itu dalam demokrasi pendapat beragam enggak masalah. Yang tak boleh itu ribut dan berantem. Ada yang menyatakan negara sudah bagus, belum bagus, lanjutkan 2 periode, ganti presiden, ya silakan. Dalam demokrasi itu sesuatu yang biasa," lanjut dia.