Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelebihan AHY di Mata Prabowo Subianto...

Kompas.com - 26/07/2018, 16:17 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memiliki kelebihan di mata Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Apa itu?

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Andre Rosiade menyebut, AHY bisa menjadi jembatan komunikasi antara Prabowo dengan generasi milenial yang jumlahnya dominan pada Pemilihan Presiden 2019 mendatang.

"Dari 100 juta pemilih Indonesia yang adalah mewakili generasi milenial. Nah Mas AHY kan tentu salah satu sosok yang bisa sebagai jembatan komunikasi antara Pak Prabowo dengan generasi milenial itu," ujar Andre saat dijumpai di bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/7/2018).

Baca juga: Prabowo: AHY Jadi Cawapres, Kenapa Tidak?

Dengan demikian, sosok AHY diharapkan bisa menjadi pendongkrak suara dalam Pilpres 2019.

Meski demikian, Andre menegaskan, pernyataannya itu bukan berarti Prabowo pasti akan menggaet AHY sebagai cawapresnya.

Itu mesti dibahas dan disepakati secara terbuka terlebih dahulu dengan pimpinan partai politik koalisi di luar pendukung Joko Widodo, yakni Demokrat, PAN dan PKS.

Baca juga: AHY Tersenyum Dengar Prabowo Tak Masalah jika Dirinya Jadi Cawapres

Bahkan, meskipun perolehan suara Partai Demokrat pada Pemilihan Legislatif 2014 lalu lebih tinggi dibandingkan PKS dan PAN, bukan berarti Prabowo menggaet cawapres dari partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut.

"Untuk cawapres, bukan berpulang pada apakah Demokrat lebih tinggi suara di 2014, tapi berpulang pada kesepakatan. Itu berpulang pada pertemuan empat pimpinan partai politik yang akan diadakan satu atau dua minggu ke depan. Nanti setiap pimpinan parpol akan menyodorkan nama di rapat ini, lalu kita bersama-sama duduk secara kekeluargaan, kita analisis bareng-bareng," ujar Andre.

"Misalnya Mas AHY, Demokrat akan menyampaikan kelebihan Mas AHY, kenapa harus dipilih cawapres. PKS juga akan melakukan itu. Dia akan sodorkan sembilan nama, mana yang terbaik, bisa enggak membantu kemenangan Pak Prabowo. Jadi akan dibahas secara terbuka, kekeluargaan bersama-sama. Insya Allah akan ada titik temu," lanjut dia.

Kompas TV Dalam pertemuan malam ini Prabowo mengatakan tidak ada tekanan dan keharusan dari SBY untuk menjadikan Agus Harimurti Yudhoyono sebagai Cawapres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com