Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PA 212 Dukung Pembentukan Koalisi Keumatan di Antara 5 Parpol

Kompas.com - 24/07/2018, 05:13 WIB
Kristian Erdianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif mengatakan, pihaknya mendukung pembentukan koalisi 5 partai di luar koalisi Jokowi.

Lima partai tersebut adalah, Gerindra, PAN, PKS, PBB, dan Partai Berkarya. Koalisi tersebut bakal dinamakan Koalisi Keumatan.

"Jadi Insya Allah, kami sepakat dalam waktu dekat akan segera deklarasi koalisi keumatan antara lima partai. Gerindra, PAN, PKS, PBB dan Berkarya," ujar Slamet usai pertemuan dengan sejumlah petinggi partai politik di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Senin (23/7/2018) malam.

Baca juga: Para Ulama PA 212 Ingin Gerindra, PAN, PKS, Berkarya, dan PBB Berkoalisi di Pilpres 2019

Dalam pertemuan itu diakui Slamet ada pembahasan mengenai opsi capres dan cawapres. Ia menegaskan, PA 212 sepakat untuk mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres.

Sedangkan nama cawapres masih dalam proses pembahasan dan telah mengerucut menjadi dua nama.

"Kemudian ada kesamaan antara ulama dengan pimpinan partai yang ada, kemungkinan besar calon presidennya Prabowo Subianto. Kemudian siapa wakilnya, sedang digodok," kata Slamet.

Baca juga: Lambaian Tangan Prabowo Usai Temui Amien Rais dan Para Ulama PA 212...

Kendati demikian, ia enggan untuk memberitahukan siapa dua nama yang menjadi calon kuat cawapres pendamping Prabowo.

"Sangat besar kemungkinan, tinggal merucut kepada dua nama. Dua nama ini sedang digodok oleh lima parpol itu dan oleh kita semua. Mudah mudahan dalam waktu dekat akan muncul menjdi satu nama," ucapnya.

Dewan Penasehat Pengurus Pusat Persaudaraan Alumni 212 menggelar pertemuan dengan sejumlah elite politik. 

Baca juga: Ali Mochtar Ngabalin Minta Massa Persaudaraan 212 Copot Amien Rais

Dalam surat undangannya, PA 212 mengundang ketua umum dan sekjen Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Berkarya.

Namun, dalam pertemuan tersebut, elite politik yang dimaksud hanya tampak Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, dan Sekjen PAN Eddy Soeparno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com