Lima partai tersebut adalah, Gerindra, PAN, PKS, PBB, dan Partai Berkarya. Koalisi tersebut bakal dinamakan Koalisi Keumatan.
"Jadi Insya Allah, kami sepakat dalam waktu dekat akan segera deklarasi koalisi keumatan antara lima partai. Gerindra, PAN, PKS, PBB dan Berkarya," ujar Slamet usai pertemuan dengan sejumlah petinggi partai politik di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Senin (23/7/2018) malam.
Dalam pertemuan itu diakui Slamet ada pembahasan mengenai opsi capres dan cawapres. Ia menegaskan, PA 212 sepakat untuk mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai capres.
Sedangkan nama cawapres masih dalam proses pembahasan dan telah mengerucut menjadi dua nama.
"Kemudian ada kesamaan antara ulama dengan pimpinan partai yang ada, kemungkinan besar calon presidennya Prabowo Subianto. Kemudian siapa wakilnya, sedang digodok," kata Slamet.
Kendati demikian, ia enggan untuk memberitahukan siapa dua nama yang menjadi calon kuat cawapres pendamping Prabowo.
"Sangat besar kemungkinan, tinggal merucut kepada dua nama. Dua nama ini sedang digodok oleh lima parpol itu dan oleh kita semua. Mudah mudahan dalam waktu dekat akan muncul menjdi satu nama," ucapnya.
Dewan Penasehat Pengurus Pusat Persaudaraan Alumni 212 menggelar pertemuan dengan sejumlah elite politik.
Dalam surat undangannya, PA 212 mengundang ketua umum dan sekjen Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Bulan Bintang (PBB) dan Partai Berkarya.
Namun, dalam pertemuan tersebut, elite politik yang dimaksud hanya tampak Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, dan Sekjen PAN Eddy Soeparno.
https://nasional.kompas.com/read/2018/07/24/05130091/pa-212-dukung-pembentukan-koalisi-keumatan-di-antara-5-parpol