Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bamsoet Prediksi Demokrat Merapat ke Gerindra, Jadi Hanya Dua Kubu di Pilpres 2019

Kompas.com - 18/07/2018, 11:43 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar Bambang Soesatyo memprediksi Partai Demokrat akan bergabung dengan Gerindra yang mengusung ketua umumnya Prabowo Subianto dalam Pilpres 2019.

"Bacaan politik saya, Demokrat akan bergabung dengan Gerindra kemudian koalisi sama Gerindra. Sehingga peta politik pertarungan Pilpres ke depan makin jelas. Ada dua kubu yang akan dan siap bertarung di Pilpres 2019," kata Bamsoet, sapaannya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/7/2018).

Ia menyayangkan pertemuan antara Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Prabowo batal lantaran SBY sakit.

Baca juga: SBY Jatuh Sakit, Pertemuan dengan Prabowo Diundur

Menurut Bamsoet, pertemuan tersebut akan menentukan bergabungnya Demokrat bersama Gerindra untuk mengusung Prabowo.

Ia mendoakan SBY agar cepat sembuh dan bisa melanjutkan pertemuan dengan Prabowo membahas Pilpres.

Saat ditanya alasan apa yang membuat ia memprediksi Demokrat bakal berkoalisi bersama Gerindra, ia melihat, ada kecocokan antara SBY dan Prabowo.

"Saya melihat chemistry Demokrat dengan Gerindra cocok karena kan (ketua umum) sama-sama militer," lanjut dia.

Baca juga: PKS Tak Permasalahkan Rencana Pertemuan Prabowo-SBY

Pertemuan antara antara SBY dan Prabowo yang semula dijadwalkan berlangsung pada Rabu malam nanti, batal digelar.

Sebab, SBY yang semula dijadwalkan sebagai tuan rumah mengalami kelelahan.

"Pertemuan SBY dengan Prabowo diundur karena Pak SBY kelelahan sehabis dari Pacitan dan Jogja," kata Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Syarief Hasan saat dihubungi, Rabu.

Menurut Syarief, SBY bahkan harus dirawat di rumah sakit karena kondisi kesehatannya menurun. Oleh karena itu, pertemuan akan dijadwalkan ulang.

"(SBY) sedang dirawat sejak tanggal 17 Juli di RSPAD," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com