Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menag: Bandara Kertajati Tahun Ini Belum Bisa Jadi Embarkasi Haji

Kompas.com - 14/07/2018, 08:26 WIB
Reza Jurnaliston,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, Bandara Kertajati di Jawa Barat belum bisa digunakan untuk keberangkatan haji tahun ini.

Hal tersebut disebabkan karena Bandara Kertajati belum memiliki atau berdekatan dengan asrama haji, yang merupakan syarat untuk melayani keberangkatan jemaah haji.

“Tidak, karena memerlukan asrama haji, maka tahun ini belum bisa digunakan sebagai embarkasi. Insya Allah tahun depan,” kata Lukman, saat ditemui di Hotel Sheraton, Jakarta, Jumat (13/7/2018) malam.

Ia mengatakan, Bandara Soekarno-Hatta bisa dijadikan sebagai keberangkatan jemaah haji ke tanah suci, karena dekat dengan asrama haji Bekasi.

Baca juga: Kala Presiden Bandingkan Bandara Baru Ahmad Yani dengan Bandara Kertajati....

“Asrama haji di Bekasi sudah ada puluhan tahun, sudah digunakan bagi jemaah haji Jawa barat, ini lebih dekat mengaksesnya Soetta (Bandara Soekarno-Hatta) dibanding Kertajati," ujar Lukman. 

“Asrama haji di Kertajati sedang kita matangkan juga, mudah-mudahan tahun depan bisa kita manfaatkan,” tambah dia.

Di sisi lain, Lukman memastikan keberangkatan haji kloter pertama akan berangkat pada Selasa (17/7/2018). “Haji kloter pertama tanggal 17 (Selasa, 17/7/2018) dini hari akan serentak dari embarkasi Jakarta dari Bandara Soekarno-Hatta dari Solo dan beberapa embarkasi yang lain juga,” kata dia.

Lukman mengatakan, belum ada kendala dalam persiapan keberangkatan para jemaah haji kloter ini.

Baca juga: Citilink Indonesia Siap Tambah Rute Baru dari Bandara Kertajati

“Alhamdulillah proses bisa paspor dan lain sebagainya, sudah banyak yang terkumpul dan sudah sesuai dengan jadwal. Dan praktis relatif tidak ada yang persoalan prinsipil yang kita alami sekarang,” tutur Lukman.

“Mudah-mudahan terus berjalan seperti ini, sehingga proses lancar dan segala sesuatu bisa terlaksana sesuai rencana," kata Lukman.

Kompas TV Berikut tiga berita terpopuler rangkuman KompasTV 24 Mei 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com