Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Gembira, Kerja Minim tapi Tagar #2019GantiPresiden Tetap Populer

Kompas.com - 13/07/2018, 06:18 WIB
Kristian Erdianto,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera merasa gembira dengan semakin populernya kampanye tagar #2019GantiPresiden di media sosial.

Berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA periode 28 Juni-5 Juli 2018, ada tren kenaikan popularitas dan kesukaan pada kampanye #2019GantiPresiden.

"Kami gembira karena ternyata kerja kami sangat minim, tapi tagar ini berjalan terus," ujar Mardani saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/7/2018).

Baca juga: Survei LSI: Kampanye #2019GantiPresiden Semakin Populer dan Disukai

Mardani mengatakan, popularitas #2019GantiPresiden akan terus membesar seiring semakin kecilnya prestasi pemerintah terkait kinerja.

Sementara, popularitas tagar tersebut akan semakin mengecil bila prestasi pemerintah semakin meningkat.

Oleh sebab itu ia melihat bahwa meningkatnya popularitas kampanye #2019GantiPresiden merupakan peringatan bagi Presiden Joko Widodo bahwa persepsi publik terhadap kinerja pemerintah semakin menurun.

Baca juga: Ali Mochtar Ngabalin: #2019GantiPresiden Mengesankan Kebelet Berkuasa

"Surveinya LSI Denny JA kemarin kelihatan membesar itu warning bagi Jokowi. Persepsi publik kinerja pemerintah turun," kata Mardani.

Sebelumnya, peneliti LSI Denny JA, Adjie Alfaraby mengungkapkan, ada tren kenaikan popularitas dan kesukaan pada kampanye #2019GantiPresiden.

Menurut dia popularitas #2019GantiPresiden cenderung naik jika dibandingkan dua survei LSI pada bulan Mei dan Juni 2018.

Baca juga: Tagar #2019GantiPresiden yang Masif dan Perlawanan Relawan Jokowi...

Selain itu, kata dia, kampanye tersebut juga semakin disukai dan diterima oleh publik. Pada survei Mei lalu, tingkat kesukaan atau penerimaan responden atas kampanye ini sebesar 49,80 persen.

Sementara itu, pada survei bulan Juli ini sudah mencapai angka 54,4 persen.

Kompas TV Batas akhir pendaftaran bakal calon anggota legislatif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah kian dekat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com