Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Puan Maharani Memahami Sikap SBY yang Memilih untuk Menunggu

Kompas.com - 11/07/2018, 20:25 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi PDI Perjuangan Puan Maharani menilai wajar jika Partai Demokrat menunggu siapa calon wakil presiden yang dipilih Joko Widodo atau Prabowo Subianto, sebelum menentukan langkah politiknya pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019.

"Ya boleh-boleh saja ya seperti itu. Semuanya memang sekarang sedang saling melihat," ujar Puan saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta pada Rabu (11/7/2018).

"Bukan cuma kami saja. Partai pemerintah dan di luar pemerintah juga sekarang saling melihat siapa calonnya, siapa pendampingnya dan bagaimana kekuatannya. Dinamika politik seperti ini wajar saja setiap lima tahun," kata Puan.

Meski demikian, Puan mengatakan bahwa langkah Partai Demokrat itu tidak akan mengubah waktu Jokowi mengumumkan calon wakil presidennya.

Baca juga: SBY: Saat Jokowi dan Prabowo Umumkan Cawapres Jadi "Game Changer"

Jokowi beserta partai politik koalisinya akan tetap mengumumkan cawapres pada waktunya, tidak terpengaruh faktor eksternal.

"Tidak ada aturan yang menyatakan capres incumbent harus duluan. Kan sesuai aturannya saja. Pendaftaran dimulai awal sampai 10 Agustus. Jadi enggak perlu karena incumbent, lalu harus duluan. Ya sesuai aturan saja. Karena pendaftaran, ya kita daftar," ujar Puan.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan, pihaknya belum menentukan capres dan cawapres yang akan diusung pada Pilpres 2019.

Partai Demokrat masih menunggu siapa cawapres yang akan diusung Joko Widodo atau Prabowo Subianto.

Baca juga: Sosok AHY Dinilai Kurang Menjual karena Label "Änak SBY"

Menurut SBY, waktu Jokowi maupun Prabowo mengumumkan cawapres merupakan saat yang sangat menentukan dan ditunggu.

Ketika ini terjadi, maka ini akan menjadi momentum perubahan keadaan alias game changer. Hal ini berdasarkan pada pengalamannya dua kali mencalonkan diri sebagai presiden, kata SBY.

"Saya sebagai seorang veteran capres, dua kali menjadi capres. Memang yang akan mengubah keadaan nanti ketika Jokowi dan Prabowo mengumumkan siapa cawapresnya. Itu akan menjadi game changer," kata SBY di kediamannya di Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (10/7/2018).

Kompas TV SBY menekankan jika internal partai demokrat tengah mendiskusikan soal sikap politik partai di Pilpres 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com