Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syarat Cawapres Jokowi, dari "Chemistry" hingga Faktor Elektoral

Kompas.com - 11/07/2018, 17:21 WIB
Reza Jurnaliston,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari PARA Syndicate, Ari Nurcahyo menilai, Presiden Joko Widodo perlu memilih calon wakil presiden (cawapres) yang bisa diterima dan direstui oleh semua kalangan.

Menurut Ari, cawapres Jokowi tak cukup hanya diterima oleh kelompok lintas-golongan, tapi juga partai politik pendukungnya. Hal ini untuk menghindari adanya perpecahan di internal koalisi pemerintah.

Menurut Ari, cawapres Jokowi saat Pilpres 2019 nantinya perlu memiliki chemistry atau keterikatan yang baik.

"(Cawapres) punya integritas dan chemistry dengan Jokowi dan bisa menjadi partner atau tandem kerja terbaik untuk mendukung kerja Jokowi di periode kedua," kata Ari saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/7/2018).

Baca juga: Jokowi Harus Pilih Cawapres yang Diterima Semua Parpol Pendukung

Menurut Ari, cawapres Jokowi nanti sebaiknya yang bisa menjamin keberlanjutan program, visi, dan misi yang tertuang dalam Nawacita, yang merupakan janji kampanye Jokowi dalam Pilpres 2014.

"Seorang cawapres Jokowi bisa menjamin keberlanjutan Nawacita dan pembangunan ekonomi demi memantapkan legacy kepemimpinan Jokowi untuk Indonesia ke depan," ujar dia.

Selain itu, Ari memandang seorang cawapres Jokowi nantinya perlu mampu memberikan penguatan bagi kepastian hukum, jaminan keamanan, dan stabilitas politik. Penguatan ini terutama pada masalah persatuan bangsa dan penanganan radikalisme.

"Punya kapasitas politik memberikan nilai tambah elektoral bagi keterpilihan Jokowi dan memperkuat konsolidasi demokrasi di Indonesia ke depan," kata dia.

Baca juga: "Nama Cawapres di Kantong Jokowi, Ada Penghapusnya?"

Di sisi lain, Ia mengatakan, setidaknya ada empat nama yang paling potensial menjadi cawapres Jokowi, yakni mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Kapolri Tito Karnavian, Menteri Keuangan Sri Mulyani, serta Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto.

Presiden Jokowi sebelumnya mengaku sudah memutuskan siapa cawapres yang akan mendampingi maju pada pemilihan presiden 2019.

Namun, ia belum bersedia menyebutkan nama tersebut kepada publik.

Jokowi tidak menjelaskan cawapres yang dimaksudnya hanya satu atau banyak nama. Jokowi meminta wartawan dan publik bersabar. Pengumuman nama cawapres, kata dia, harus dilakukan pada waktu yang tepat.

Kompas TV Masa pendaftaran calon presiden dan wakil presiden makin dekat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com