Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendagri Sebut Camat di Wilayah Perbatasan Bukan Dipinggirkan Bupati

Kompas.com - 05/07/2018, 12:18 WIB
Moh Nadlir,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri Hadi Prabowo mengingatkan camat yang ditugaskan di wilayah perbatasan negara agar tak bersedih hati.

Hal itu diungkapkan Hadi ketika memberikan pengarahan dalam Rakor Penguatan Kapasitas Camat di Kawasan Perbatasan Negara Tahun 2018, Kamis (5/7/2018).

"Jangan berpikir camat yang di wilayah perbatasan negara adalah camat yang dipinggirkan bupati," ujar Hadi di Hotel Accor Mercure, Jakarta.

Menurut Hadi, camat yang ditugaskan di wilayah perbatasan negara seharusnya berbahagia. Sebab, mereka menjadi ujung tombak penyelenggaraan pemerintahan di wilayah perbatasan.

"Berbahagialah camat di wilayah perbatasan negara," kata Hadi.

Baca juga: Wiranto: Pemerintah Sungguh-sungguh Bangun Daerah Perbatasan

Bahkan, kata Hadi, pemerintah pusat memberikan perhatian yang berbeda bagi camat yang ditugaskan di wilayah perbatasan negara.

"Semula kita melihat perbatasan negara adalah wilayah pertahanan yang harus dipertahankan dengan militer, tapi sekarang beda," kata Hadi.

Meski demikian, Hadi mengingatkan bahwa peran dan tugas camat di wilayah perbatasan tidaklah mudah. Sebab, wilayah perbatasan merupakan wajah Indonesia.

"Kita butuh peran camat mengkoordinasi penyelesaian batas negara, harus paham pos batas lintas negara dan paham pembangunan batas negara," kata dia.

Para camat tersebut juga diingatkan agar selalu berkoordinasi dengan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) dalam pembangunan wilayah perbatasan NKRI.

"Sangat penting koordinasi BNPP dengan para Camat. Bagaimana pengelolaan batas negara kita dan upaya pembangunan kawasan perbatasan," kata Hadi.

Baca juga: Wiranto Minta BNPP Percepat Pembangunan di Daerah Perbatasan

Sementara itu, Plt Sekretaris BNPP Widodo Sigit Pudjianto mengatakan, selain menjalankan tugas dari bupati, camat juga punya tugas dan kewajiban lainnya.

Misalnya, camat bertugas menciptakan tertib administrasi pemerintahan, memberikan kejelasan dan kepastian hukum terhadap batas wilayah suatu desa yang memenuhi aspek teknis dan yuridis.

"Jadi sebagai perangkat pemerintahan terdepan dalam sistem administrasi pemerintahan negara yang merupakan representasi kehadiran pemerintah secara langsung di tengah masyarakat dalam melaksanakan tugas urusan pemerintahan umum," kata Sigit.

Sigit juga berharap, ke depan para camat dapat meningkatkan koordinasi yang baik antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di daerah maupun antar-pemerintah dan pemerintah daerah, khususnya dalam pengelolaan perbatasan negara.

Kompas TV Infrastruktur yang minim dan masalah kesehatan kerap dijumpai di sejumlah daerah tertinggal di Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com