Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Gendong Balita, Presiden Bank Dunia Bagi-bagi Buku

Kompas.com - 04/07/2018, 13:24 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo tampak gembira saat menggendong anak-anak balita. Sementara itu, Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim terlihat sibuk membagikan buku tulis kepada anak-anak.

Peristiwa itu terjadi saat Jokowi dan Kim blusukan di tempat Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Desa Tangkil, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, Rabu (4/8/2018).

Di lokasi itu berdiri sebuah tenda Posyandu, yang dilengkapi dengan timbangan anak, alat ukur tinggi badan, serta sajian makanan dan minuman bergizi.

Baca juga: Jokowi Ajak Presiden Bank Dunia Blusukan ke PAUD dan Posyandu

Warga setempat yang membawa anak-anaknya berkumpul di bawah tenda tampak antusias menyambut kedatangan Jokowi dan Jim.

Jokowi dan Jim pun tak kalah antusias menyapa warga. Jokowi bahkan mendekati para ibu-ibu yang hadir dan meminta izin untuk menggendong anak mereka.

Kepala Negara tampak tersenyum dan tertawa gembira saat menggendong anak laki-laki yang berusia sekitar tiga tahun itu. Jim yang melihat itu ikut tersenyum senang.

"Sehat terus ya," kata Jokowi kepada anak yang digendongnya.

Total, ada tiga anak balita yang digendong Jokowi. Setelah itu, Jokowi lantas membagi-bagikan buku tulis ke anak-anak. Jim juga ikut membantu Jokowi membagi-bagikan buku.

Baca juga: Jokowi dan Presiden Bank Dunia Bahas Masalah Stunting

Jokowi mengatakan, ia sengaja mengajak Presiden Bank Dunia blusukan ke Posyandu agar ia bisa melihat langsung upaya Indonesia dalam mengatasi masalah gizi buruk atau stunting.

Masalah stunting  menjadi salah satu yang dibahas Jokowi dan Jim saat bertemu di Istana Bogor.

"Kenapa Presiden Bank Dunia kita ajak? Karena mereka memiliki pengalaman yang banyak, yang panjang di negara-negara lain yang kita harapkan bisa kami didiskusikan bersama," kata Jokowi kepada wartawan usai blusukan.

Kompas TV Pemerintah membangun 8 proyek bendungan untuk mendukung program di bidang pertanian
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com