Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gugur di Papua, Brigadir Sinton Dapat Kenaikan Pangkat Luar Biasa

Kompas.com - 02/07/2018, 12:15 WIB
Yoga Sukmana,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian memberikan penghargaan yang tinggi kepada Brigadir Sinton Kabarek yang gugur saat mengawal surat suara hasil pencoblosan Pilkada di Papua.

Brigadir Sinton gugur setelah speedboat yang ia tumpangi diberondong tembakan oleh kelompok bersenjata di Distrik Torere, Kabupaten Puncak, pada 27 Juni 2018.

"Saya berikan kenaikan pangkat luar biasa kepada yang bersangkutan," ujar Tito Karnavian di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta, Senin (2/7/2018).

Bagi Polri, Brigadir Sinton telah berjasa mengamankan dan mengawal pesta demokrasi di Distrik Torere sehingga masyarakat bisa menggunakan hak suaranya pada Pilkada Papua 2018.

Namun, pasca-pemungutan suara, speedboat pembawa surat suara yang ditumpangi Brigadir Sinton diberondong tembakan oleh oleh kelompok bersenjata dari hutan yang berada di pinggir sungai.

Baca juga: Pilkada Susulan 2 Kabupaten di Papua Tergantung Analisis Polri

Setelah kejadian, Polri menyatakan Brigadir Sinton dan satu anggota Polisi dinyatakan hilang setelah mencoba menyelematkan diri dengan cara menceburkan diri ke sungai.

Empat hari pasca kejadian itu, tim Polri yang diterjunkan menentukan Brigadir Sinton dalam keadaan meninggal dunia. Jenazahnya ditemukan di sungai yang letaknya dikatakan Kapolri cukup jauh dari lokasi penembakan.

Sementara itu, satu polisi lain yang hilang hingga kini belum ditemukan. Kapolri berharap, satu polisi tersebut dalam keadaan selamat.

Polri, kata Tito, juga memberikan penghargaan yang tinggi kepada satu polisi yang masih hilang tersebut.

"Jadi 1 juli ini memang kami berbahagia dengan perayaan HUT ke-72 Bhayangkara. Tetapi di sisi lain kami merasa berduka atas gugurnya anggota kami dalam tugas yang mulia yakni mengamankan proses demokrasi," kata Kapolri.

Kompas TV Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahyanto meninjau keamanan di Papua pasca-Pilkada serentak 27 Juni lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Nasional
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com