Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Alam Jadi Hambatan Polri Tangkap Kelompok Bersenjata di Papua

Kompas.com - 29/06/2018, 16:03 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri menyatakan telah mengidentifikasi pelaku penembakan yang terjadi di Papua. Akan tetapi, aparat belum melakukan penangkapan lantaran kondisi medan yang sulit.

"Kami baru identifikasi, belum ada informasinya penangkapan," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (29/6/2018).

Setyo menjelaskan, medan di wilayah Papua cenderung berat. Hutan yang kerap menjadi tempat persembunyian kelompok kriminal separatisme bersenjata (KKSB) pun sangat rapat dan sulit dijangkau.

Baca juga: Polri: Kelompok Bersenjata Ingin Ganggu Pilkada di Papua

Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi petugas. Setyo menyebut, kelompok tersebut pun sudah terbisa berada di lokasi itu, sehingga lebih menguasai medan.

"Di Papua kan hutannya saja sulit. Ini mereka hari-hari di situ, mereka lebih menang medan," ujar Setyo.

Sebelumnya, pasca-penembakan pesawat pengangkut logistik Pilkada Papua pada Senin (25/6/2018), kelompok bersenjata menembaki warga. Akibatnya tiga orang tewas dan sejumlah warga lainnya mengalami luka-luka.

Baca juga: Speedboat yang Membawa Surat Suara Pilkada Ditembaki di Papua

 

Usai kejadian, tim Kepolisian RI langsung menyisir area yang diduga menjadi tempat kelompok bersenjata. Namun, tak satu pun pelaku penembakan tersebut tertangkap.

Dua hari setelah kejadian itu, tepatnya pada Rabu (27/6/2018), penembakan kembali terjadi. Kali ini sasarannya yakni speedboat berisi petugas polisi yang mengawal surat suara hasil pencoblosan di Distrik Torere, Kabupaten Puncak Jaya.

Tujuh dari sembilan anggota Polri selamat. Sementara itu, keberadaan dua anggota Polri masih simpang siur.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com