Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Parpol Ciptakan Pemimpin, Bukan Hanya Membaca Situasi untuk Pilkada"

Kompas.com - 02/07/2018, 08:51 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi PDI Perjuangan Maruarar Sirait cukup puas dengan perolehan yang diraih partainya dalam Pilkada Serentak 2018.

Meski kalah di banyak provinsi strategis seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan Sumatera Utara, namun PDI-P sudah berani mengusung kadernya sendiri untuk bertarung pada pilkada.

"Keberanian PDI-P mengusung kader di hampir semua wilayah menunjukkan bahwa PDI-P telah menjalankan fungsi kepartaian dengan baik," kata Maruarar dalam keterangan tertulisnya, Minggu (2/6/2018).

"Saya sebagai kader partai bangga dengan keputusan Ibu Mega (Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri) untuk mengusung kader bertarung pada Pilkada 2018," ujarnya.

Baca juga: Ketua DPP Golkar: Kekalahan PDI-P Bukan Kekalahan Pak Jokowi

Maruarar menegaskan, kaderisasi di PDI-P tidak pernah instan karena seseorang selalu melewati proses panjang sebelum dicalonkan menjadi kepala daerah.

Dia mencontohkan bagaimana PDI-P sebelum mengusung Ganjar Pranowo sebagai Gubernur Jawa Tengah, ia lebih dulu menjadi anggota DPR selama dua periode.

Selain itu, Djarot Saiful Hidayat yang diusung jadi cagub Sumut sebelumnya adalah wali kota Blitar, anggota DPR, dan wakil gubernur DKI. Bahkan Presiden Joko Widodo sebelumnya juga berproses dari wali kota Solo, gubernur DKI Jakarta, dan kemudian menjadi presiden.

"Partai politik yang berhasil adalah partai yang sukses memproses dan menciptakan para pemimpin, bukan hanya membaca situasi, melihat figur yang berpeluang untuk kemudian didukung tanpa memperhatikan aspek ideologis, loyalitas dan pendidikan politik di partai," ujarnya.

Baca juga: PDI-P: Buat Apa Klaim Menang Pilkada jika Tak Jalankan Ideologi Partai

Menurut Maruarar, klaim sejumlah partai dalam sejumlah pilkada sah-sah saja jika ditilik dari pragmatisme politik. Namun, jika dilihat dari aspek kualitas, klaim itu menjadi tidak tepat.

"Sebab kemenangan mereka bukan kemenangan yang mendatangkan nilai lebih bagi partai yang seharusnya berfungsi sebagai tempat artikulasi kepentingan rakyat, tempat pendidikan politik dan kaderisasi," ucap Anggota Komisi XI DPR ini.

Maruarar menambahkan, pasangan Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus di Pilkada Sumut memang kalah berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga.

Namun, jika dilihat secara objektif, suara PDI-P dan PPP di Sumut tak lebih dari 21 persen. Sementara suara Djarot-Sihar lebih dari 40 persen.

"Artinya mesin partai berjalan, figur yang diusung juga diterima publik," ujar Maruarar.

Kompas TV Pasca gelaran Pilkada serentak, PDI Perjuangan menyatakan mereka kini fokus ke Pemilihan Presiden.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com