JAKARTA, KOMPAS.com - TNI dan Polri membuka pintu seluas-luasnya bagi lulusan pesantren yang ingin bergabung menjadi anggota.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, pihaknya terbuka untuk memupuk persatuan dan kesatuan serta nasionalisme lewat jalur pendidikan militer, termasuk untuk para santri.
"Pendidikan di militer memiliki kurikulum yang mengarah ke sana jadi kurikulum kekinian," ujar Hadi di Pesantren Alkhairaat, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (30/6/2018).
Saat ini, kata Panglima, TNI sudah banyak menarik lulusan pesantren atau siswa dengan kemampuan ilmu agama yang baik untuk masuk ke dalam akademi militer, akademi angkatan laut, ataupun akademi angkatan udara.
Panglima memastikan, keterbukaan TNI untuk para lulusan pesantren akan diteruskan agar menghasilkan tentara-tentara yang tak hanya ahli dalam hal militer, namun juga ahli agama.
Sementara itu, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian juga mengatakan, pihaknya sudah banyak merekrut siswa-siswa di akademi polisi yang berasal dari pesantren.
Namun, Kapolri mengingatkan, bagi para santri yang berminat menjadi anggota Polri, maka perlu memperhatikan syarat-syarat yang ditentukan untuk masuk di akademi kepolisian, termasuk dalam hal kesehatan.
"Di Posko sudah ada yang dari pesantren dari ormas NU, Muhamadiyah AlKhairaat juga. Kami sangat welcome di jenjang pendidikan manapun," kata Kapolri.
"Mau di Tamtama, Bintara, Perwira tetapi kan ada syarat yang lain yang harus juga dipersiapkan seperti kesehatan dan psikologi," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.